Di Yogya bukan hanya ada gudeg atau makanan khas Jawa lainnya, tetapi ada juga makanan khas Sunda. Nah bagi pembaca yang kebetulan kangen kuliner Sunda tentunya bisa mampir ke salah satu restoran Sunda yang cukup terkenal di Yogya yaitu, Gubug Mang Engking. Â Kali ini lokasinya di Soragan, Kasihan, Kabupaten Bantul. Walau termasuk wilayah Kabupaten Bantul, lokasi restoran ini masih sanga dekat dari pusat kota Yogya, hanya sekitar 5 kilometer saja.
Nah siang itu, ke sana lah tujuan kami bersama keluarga. Sudah lama tidak mencicipi kuliner khas Sunda. Â Ternyata nama Gubug Mang Engking memang sedikit menipu karena restoran ini sangat luas dan memiliki tempat parkir yang juga lumayan luas. Bahkan di sebelah restoran utama ada bangunan yang bentuknya mirip puri atau kastil yang biasanya ada di negara-negara Eropa. Â Karena itu tidak mengherankan bila kastil ini menjadi salah satu spot favorit untuk berfoto dan menjadi salah satu daya tarik pengunjung mampir ke sini.
Gubug Makan Mang Engking Soragan Castle, demikian tertera di atas pintu utama bangunan kastil yang tampak megah. Di kedua sisi bangunan ada menara yang berbentuk oktagon dan berlantai dua dengan atap berbentuk kerucut. Di lantai dasar, jendela-jendela besar mengeliling menara yang dindingnya dilapis bebatuan alam. Â Â
Sementara di lantai atas bentuk jendelanya lebih kecil memanjang dari atas ke bawah berbentuk persegi panjang.  Di sisi lain ada bangunan yang juga berlantai dua berbentuk persegi panjang dengan atap berbentuk datar bergerigi  mirip sebuah benteng.Â
Di depan pintu utama yang berhias tangga, ada sebuah air mancur berbentuk bulat bersusun tiga. Da di halaman kecil di depan benteng , banyak dipenuhi pepohonan hias yang cantik. Suasana siang itu lumayan ramai pengunjung walau kami tidak perlu sampai antre untuk mendapatkan tempat duduk.
Wilujeng Sumping, demikian ucapan Selamat Datang dalam Bahasa Sunda menyambut di bangunan utama restoran. Â Juga ada sebuah papan berukir dengan relief bergambaru banguan tradisional dan bertulisakan Gubuk Makan Mang Engkin dengan sebuah lingkaran kecil dengan initial GMME.
Di dalam restoran, ada berbagai pilihan tempat duduk, menggunakan meja panjang dengan kursi panjang dari kayu jati yang kokoh, atau bisa juga duduk lesehan atau di area di dalam benteng. Â Kebetulan yang tersedia adalah salah satu tempat di meja dan kursi panjang yang terdapat di dalam bangunan utama dengan atap berbentuk joglo.
Menu di restoran atau Gubuk Mang Engking ini sebenarnya standar restoran Sunda, tentunya ada berbagai jenis ikan baik gurami dan makanan laut seperti cumi, dan kepiting. Ada yang di goreng dan juga bakar dengan berbagai jenis bumbu. Selain itu ada berbagai jenis ayam baik bakar dan goreng serta juga sayuran dan lalapan serta sambal.
Kami memesan berbagai menu seperti kepiting Saus Padang, Ayam Goreng Serundeng dan juga Udang Bakar Madu serta Gurame Bumbu Cobek. Â Untuk sayurannya tentu saja sayur asem dan cah kangkung. Â Â
Tidak lama menunggu, menu yang dipesan pun muncul beserta nasi putih hangat yang disajikan menggunakan bakul. Dalam waktu tidak terlalu lama seluruh hidangan yang disajikan pun ludes.
Setelah makan, baru saya sematkan melihat-lihat ke sekeliling. Tempat lesehan ternyata terletak di saung-saung yang ada di atas kolam ikan. Â Selain itu, ada juga fasilitas yang disewakan untuk meeting dan berbagai fasilitas lainnya yang lumayan lengkap. Karena itu, restoran yang walaupun bernama gubuk, tetapi berpenampilan megah bak kastil ini sering menjadi tempat reuni, gathering dan acara-acara lainnya.
Kalau sobat mampir ke Yogya, boleh sekali-kali mampir ke sini ya. Dijamin tidak kecewa baik dengan tempat maupun makanannya. Sekalian bisa foto-foto di spot yang menarik. Â Bukan hanya makan siang atau malam, ke tempat ini serasa jalan-jalan ke tempat wisata.
Foto-Foto: Dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H