Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Delapan Langkah Mengenal Kejahatan Siber dan Kiat Ampuh Mencegahnya

5 September 2022   17:21 Diperbarui: 5 September 2022   17:33 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: nasabahbijak.id

"Waduh, habis sudah tabunganku dikuras orang," seorang teman lama mengeluh melalui media sosial. Setelah digali lebih lanjut, ternyata rekening tabungannya berhasil dibobol melalui kombinasi phishing dan cara lain pencurian identitas.

Kemajuan teknologi perbankan dan keuangan memang membuat hidup jauh lebih muda.  Bagi sebagian pembaca yang berusia di atas setengah abad, mungkin masih ingat di zaman dahulu kita harus antre di bank setiap kali mau menyetor atau mengambil uang. Sekarang, hanya dengan melalui gadget, semua kebutuhan perbankan, sampai belanja dan bahkan mengambil uang tunai dapat dilakukan tanpa perlu ke bank atau mesin ATM.  

Kalau dulu serba manual, teknologi memungkin dunia perbankan dan keuangan bergerak dengan cepat dengan munculnya teknologi Anjungan Tunai Mandiri, Internet Banking, dan kemudian Mobile Banking hingga Branchless Banking dan Digital Banking.  Sekarang kita tidak perlu datang ke bank untuk membuka rekening, mencairkan deposito, membayar berbagai tagihan, transfer dana dan bahkan membeli berbagai keperluan sehari-hari. Semuanya bisa dilakukan hanya dengan gadget dan tentunya tersedia jaringan internet.

Namun seperti kata orang bijak, semua yang ada di dunia ini selalu hadir berpasang-pasangan. Ada siang dan malam, pagi dan petang, lelaki dan perempuan dan demikian juga mudarat dan manfaat.  Kemudahan yang diperoleh dalam dunia finansial dan perbankan di sisi lain juga memiliki sisi gelap meningkatnya kejahatan siber dengan berbagai teknik yang juga semakin berkembang dan canggih sejalan dengan perkembangan teknologi perbankan itu sendiri.

Tentu saja kemudahan teknologi perbankan dan keuangan tadi yang kian hari kian canggih juga dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang makin canggih dan makin suit ditembus. Namun seperti diuraikan di atas, selama teknologi canggih tadi masih buatan manusia, maka akan selalu ada manusia lain yang memiliki niat dan tujuan kurang baik untuk mengambil keuntungan. 

Karena itu. Walau bank atau institusi keuangan sudah memiliki banyak fitur keamanan, nasabah lah yang memegang kunci pengaman pamungkas atas keselamatan dan keamanan dana yang dimilikinya. Nasabah yang mampu mengawal dan mengamankan dananya dari kejahatan siber dapat diklasifikasikan sebagai nasabah bijak. 

Untuk menjadi nasabah bijak, ada baiknya kita semua mengenal berbagai modus atau teknik yang sering digunakan penjahat siber di dunia nyata dan maya.  Mari kita bahas dan mengenalnya sehingga kita dapat segera mengidentifikasi dan kemudian mencegah diri menjadi korban:

1. Teknik kejahatan yang cukup popular adalah Skimming.  Skimming atau lengkapnya Card Skimming adalah pencurian data yang terdapat pada kartu ATM/ Debit/ atau Kartu Kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnet di kartu.   Biasanya proses skimming ini dilakukan secara ilegal baik di ATM maupun mesin EDC  (Electronic Data Capture) yang ada di merchant atau toko ketika nasabah bertransaksi.

Langkah selanjutnya setelah skimming adalah mencuri PIN nasabah yang dimasukkan ketika bertransaksi, bisa dilakukan dengan mengintip atau dengan memasang kamera pada sudut tersembunyi di sekitar ATM. Setelah mendapatkan data kartu dan PIN, penjahat siber tinggal mereproduksi kartu ATM dan kemudian dengan bebas membobol rekening tabungan atau pun kartu kredit nasabah.

2. Selain skimming, ada lagi teknik yang lebih canggih dalam mencuri data keuangan nasabah yatu dengan Phishing.   Teknik ini dilakukan dengan cara memancing nasabah untuk memberikan data finansial mereka seperti nomor kartu, expire date, cvv ( Card Verification Value)  dan user ID, PIN, dan bahkan kredit limit.  CVV adalah tiga angka yang biasanya ada di bagian belakang kartu debet atau kartu kredit. 

Penjahat siber biasanya mengirimkan email kepada nasabah dengan judul yang memancing emosi sehingga nasabah secara tidak sadar tertipu untuk membuka laman internet palsu dan kemudian memasukkan data rahasia di laman tersebut.  Akhirnya penjahat  mengetahui data dan identitas rahasia nasabah dan bisa dengan bebas bertransaksi  atau berbelanja dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debit milik nasabah.

3. Selain Skimming dan Phishing, penjahat siber juga bisa menggunakan teknik carding untuk membobol rekening nasabah. Carding adalah kegiatan atau transaksi melalui E-Commerce atau belanja secara daring dengan menggunakan data kartu yang diperoleh secara ilegal.   Penjahat siber akan mencuri data milik nasabah melalui berbagai cara: bisa melalui merchant palsu atau pun oknum marketing palsu, akan tetapi bisa juga melalui pembelian data dari merchant yang mencuri atau mengkopi kartu kredit atau debit nasabah sewaktu bertransaksi.   

4. Serangan Malware ke PC atau Mobile  Phone nasabah.    Selain ketiga metode di atas penjahat siber juga bisa melakukan kejahatannya dengan menyebar malware baik ke PC untuk internet banking maupun mobile phone untuk mobile banking. Malware ini biasanya dikirim ke nasabah melalui email atau whats up spam dengan judul yang menarik dan provokatif, sehingga ketika dibuka, secara tidak sadar perangkat nasabah sudah terjangkit malware yang bisa mencuri berbagai data penting keuangan dan kemudian membobol rekening nasabah.

Nah untuk menghadapi berbagai macam cara yang dilakukan oleh penjahat siber di atas, tentunya nasabah BRI bisa melakukan perlindungan diri dengan mengikuti saran dan anjuran yang disebarluaskan oleh para penyuluh digital.  Berikut beberapa kiat dan saran yang bila diikuti dan dilaksanakan dengan baik, diharapkan bisa memperkuat pertahanan nasabah atas serangan yang diakukan penjahat siber di dunia maya.

5. Untuk menghadapi skimming, peran nasabah sangat penting antara lain dengan selalu memperhatikan lokasi ATM tempat bertransaksi. ATM yang ada di lokasi bank atau tempat yang ramai biasanya lebih aman. Selain itu nasabah juga harus selalu melakukan cek terlebih dahulu apakah di ATM tersebut dipasang alat skimmer dan melaporkan ke Bank bila ada hal yang mencurigakan.  Dan ada satu hal lagi yang juga sangat penting, adalah selalu mengusahakan untuk menutupi dengan tangan ketika jari-jari menekan tombol PIN.  Ini untuk menghindari kamera tersembunyi mencuri PIN kita.   Selain itu usahakan untuk memiliki kartu kredit atau debit yang sudah menggunakan teknologi chip karena data yang ada di chip biasanya lebih sulit dicuri.

6. Menggunakan PIN yang sulit diterka.  Nasabah juga disarankan untuk menggunakan PIN yang sulit ditebak. Jangan menggunakan tanggal lahir, angka 123456, no. telepon rumah, atau no. hape serta jangan pernah mencatat nomor pin bersamaan dengan kartu ATM atau Kartu kredit.  Selain itu PIN juga harus dirubah secara berkala dan bila mempunyai beberapa kartu usahakan menggunakan PIN yang berbeda-beda untuk setiap kartu.

Sementara itu untuk internet banking atau mobile banking, bisa menggunakan PIN yang lebih bervariasi menggunakan kombinasi angka dan huruf serta huruf kapital dan juga lambang-lambang khusus yang ada.  Dengan demikian PIN kita akan sangat sulit untuk ditebak.   Tentunya PIN itu sendiri harus mudah kita hafal atau seandainya harus dicatat, simpan di tempat yang berbeda dan menggunakan kode dan sandi khusus yang hanya kita diketahui oleh nasabah.

7. Untuk mencegah phishing ada baiknya nasabah mengikuti saran yang diterbitkan oleh BRI melalui Twitter @BankBRI_ID.  Ada tiga saran untuk menghindari phising:

a. Jangan asal klik link .  Biasanya, modus phising datang dari link yang dikirimkan ke nasabah. Maka dari itu, jangan ceroboh untuk mengeklik sembarangan link yang masuk lewat email atau SMS, apalagi mengatas namakan bank.

b. Menjaga rahasia:  Nasabah harus cerdas dan jangan mudah membagikan PIN atau juga kode OTP yang dikirim dari bank.  Selain itu usahakan jangan sering memposting data diri dan keluarga di media sosial seperti nama ibu kandung atau bahan tanggal lahir.

c. Tidak mudah tergiur: Nasabah harus bijak dan hati0hati terhadap tawaran hadiah, menang undian, promo yang dikirim melalui emai;, sms atau media sosial.  Karena bisa saja email promosi atau lowongan kerja atau hadiah itu Cuma modus untuk mendapatkan data-data rahasia nasabah. Lebih baik cek terlebih dahulu sebelum bertindak ceroboh.

8. Berikut beberapa kiat untuk mencegah carding, antara lain:

a. Perhatikan Cara Menggesek Kartu Saat Transaksi
Pada saat kita bertransaksi di toko atau merchant, selalu perhatikan bagaimana petugas menggesek atau memasukkan kartu ke mesin EDC.  Pastikan kartu hanya digesek satu kali saja dan tidak boleh terdapat penggesekan ganda, terlebih pada dua mesin berbeda.  Selain itu jangan pernah memberikan kartu kredit atau kartu debit kepada petugas di luar pengawasan nasabah.

b. Hanya bertransaksi di Situs  Terpercaya
Diharapkan nasabah hanya bertransaksi di situs yang terpercaya yang telah menggunakan fitur keamanan berlapis kepada nasabah. Misalnya, fasilitas 3 DS ( Three Domain Secure) memerlukan autentikasi oleh nasabah dengan menggunakan one time password (OTP).   Dan tentunya setelah mendapatkan OTP, nasabah bijak diharapkan todak pernah memberikannya keada pihak lain.  Dan seandainya mendapatkan OTP tanpa meminta segera menghubungi BRI.

c. Rahasiakan Data Pribadi atau Kartu Kredit
Jagalah kerahasiaan nomor kartu kredit Anda beserta Card Verification Value (CVV) yang terletak di bagian belakang kartu. Jangan pernah memberikan nomor tersebut kepada orang lain,  

d. Hindari menggunakan internet publik saat bertransaksi
Apabila nasabah sedang dalam perjalanan dan menggunakan jaringan wifi di tempat umum seperti bandara, atau transportasi umum lainnya, usahakan untuk tidak melakukan transaksi menggunakan kartu kredit atau kartu debet.   

Demikian sekilas mengenai serba-serbi kejahatan siber dan kiat-kiat nasabah untuk mecegahnya.  Karena teknologi terus berkembang, maka modus kejahatan juga akan terus berkembang dan karenanya kerja sama yang baik antara BRI sebagai bank penyedia jasa, nasabah bijak dan juga penyuluh digital diharapkan dapat mencegah kejahatan tersebut menimpa pembaca.

Nasabah bijak selalu waspada dan bersemangat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun