Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

7 Alasan Mengapa Kamu Harus Nonton Miracle in Cell No. 7 Bersama Ayah

2 September 2022   08:04 Diperbarui: 5 September 2022   19:00 2114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gala Premier Film Miracle in Cell in Cell No. 7 telah berlangsung pada 1 September 2022 di Epicentrum XXI di kawasan Kuningan.  Film ini merupakan adaptasi atau remake film Korea Selatan yang dibuat pada 2013 dengan judul yang sama dan disutradari oleh Lee Hwan Kyung.  Saya sendiri sempat menyaksikannya bersama dengan komunitas tercita Komik Kompasiana di Studio 2 pada pukul 14.45.

Versi Indonesia film ini sendiri diproduksi oleh Falcon Pictures dengan sutradara kondang Hanung Bramantyo serta dibintangi sederet pemain kawakan seperti Vino. G. Bastian, Tora Sudiro, dan Indro Warkop. 

Secara umum film ini bergenre drama keluarga dengan selingan komedi yang melambangkan kuatnya kasih antara ayah dan anak.  Sebuah tema yang jarang diungkap ke layer perak sehingga tidak mengherankan bila film asal Korea ini juga telah dibuat kembali di berbagai negara dengan versi masing-masing. Sebelum Indonesia film ini juga telah dibuta kembali antara lain di India, Turki, Filipina, Spanyol dan Kanada. Bahkan Amerika Serikat juga berencana akan membuat kembali film ini.

Dokpri
Dokpri

Nah, tentunya kamu penasaran, apa dan bagaimana sih kisah film ini sehingga begitu tenar di dunia internasional dan patut masuk dalam agenda kamu nanti. Karena film ini secara umum menggambarkan kasih dan cinta antara ayah dan anak, maka berikut adalah 7 alasan yang dapat disimpulkan setelah menyaksikan film ini:

1 Menguak kasih ayah yang sulit diutarakan dengan kata-kata.  Seorang ayah tentunya mencintai anak-anaknya, apalagi bila kamu kebetulan anak tunggal seperti Kartika dalam film ini. Namun setelah nonton film ini, kamu pasti menyadari bahwa ayah kamu pun mungkin mencintai kamu sama seperti Dodo Rozak  walau ayah kamu jarang mengucapkannya dengan kata-kata.

2 Ayah kamu pun bila kebetulan sempat nonton bersama akan sadar bahwa  selain membesarkan anak-anak, tugas utamanya adalah melindungi anak-anaknya.  Film ini memberikan pesan moral yang luar biasa ketika seorang ayah rela memberikan apa saja demi melindungi anaknya. Seperti yang telah dibuktikan oleh Dodo Rozak yang rela mengorbankan nyawanya untuk Kartika.

3.Kisah anak yang berbakti.  Bila kamu nonton film ini bersama ayah, banyak pesan moral yang ada di dalam kisahnya. Salah satunya adalah bakti sang anak yang melewati batas-batas kehidupan. Seperti yang ditunjukkan oleh Kartika yang rela merubah cita-cita dari  dokter menjadi pengacara demi tujuan mulia merehabilitasi nama baik sang ayah. 

4.Kondisi Fisik dan Mental bukan penghalang untuk saling mencintai. Dalam film ini, walau Dodo Rozak digambarkan sebagai penyandang disabilitas, namun dia tetap dapat berperan sebagai ayah yang baik, mencari nafkah sebagai penjual balon dan melindungi putri satu-satunya Kartika. Kartika sendiri selalu bangga dengan ayahnya dan tidak pernah merasa malu dengan kondisi Dodo Rozak.  Melalui film ini kita bisa belajar bahwa cinta ayah dan anak itu tulus dan murni dan tidak memandang kondisi mental dan fisik sang ayah.

5.Selalu Berpikir dan bersikap positif.  Kisah dalam film ini menggambarkan bahwa baik Dodo ROzak sebagai ayah maupun Kartika sebagai anak tetap dan selalu bersikap pisitif dalam situasi apa pun. Bahkan ketika Dodod harus dipenjara mereka tetap dapat menikmati hubungan yang baik dan bergembira dalam segala keterbatasan.

6. Berbuat baiklah, maka orang lain pun akan berbuat baik kepada kamu.  Satu pesan yang sangat berharga yang dapat kita ambil dari sosok ayah dalam film ini adalah karma.  Dodo Rozak sering dan selalu mengulang pesan moral untuk selalu berbuat baik agar orang lain pun melakukan yang sama.  Secara parsial hal ini terbukti dalam kisah film ini. Bagaimana Dodo yang telah berbuat baik dengan Pak Hendro pun menerima banyak kebaikan dari Pak Hendro.  Hal ini dibuktikan bahwa Kartika dan Dodo bisa relatif bisa sering bertemu di balik dinding penjara.

7. Peran ibu, walau sudah tidak ada tetap penting.  Walau kisah dalam film ini pada umumnya hanya menggambarkan kasih sayang antara Dodo Rozak sebagai ayah dan Kartika sebagai anak. Namun peran sang ibu yang konon bernama Juwita tetap penting.  Melalui dialog antara Dodo dan Kartika, sosok Juwita, sang ibu yang tidak pernah dikenal Kartika hadir dengan nyata melalui pesan-pesan moralnya. Di antaranya adalah pesan untuk selalu mengganti baju yang basah agar tidak sakit.

Dokpri
Dokpri

Demikian sekilas mengenai tujuh alasan mengapa kamu mesti nonton film ini bersama ayah. Namun bila ayah kamu tidak sempat nonton bersama, atau ayah kamu sudah tidak ada di dunia ini lagi, kamu masih bisa nonton bersama ibu, teman, pacar, atau bahkan sendiri saja dan menikmati kisahnya yang penuh dengan ajaran moral namun tetap diselingi dengan cerianya kehidupan yang penuh unsur komedi, walau dari balik kehidupan yang keras dan kejam di balik dinding penjara.

Penasaran menyaksikan film ini. Yuk saksikan di jaringan bioskop XXI mulai 8 September mendatang.

Judul:  Miracle in Cell No, 7

Produksi : Falcon Pictures

Sutradara : Hanung Bramantyo

Para Pemain:  Vino G. Bastian sebagai Dodo Rozak, Mawar Eva de Jongh sebagai Kartika

Graciella Abigail sebagai Kartika kecil, Indro Warkop sebagai Bang Japara Kepala napi Tora Sudiro sebagai Jaki, Rigen Rakelna sebagai Bewok dan  Indra Jegel sebagai Atmo , Bryan Domani sebagai Bule, dan juga Denny Sumargo sebagai Hendro.

Durasi: 2 Jam 25 menit.  

Foto-foto: Dokpri

Jakarta, 1 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun