Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Bitterballen dan Poffertjes di Kafe Sejuta Foto

22 Agustus 2022   11:14 Diperbarui: 22 Agustus 2022   11:18 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan Koteka Trip bersama Wisata Kreatif Jakarta secara resmi sudah berakhir. Namun, bagi yang mau menikmati pergantian senja menuju malam di Kota Tua sambil menanti kunjungan Pak Tjiptadinata Effendi dan Buna Rose dipersilahkan untuk mampir di Cafe Batavia.

Saya bersama beberapa teman Koteka seperti Pak Sutiono Gunadi, Mbak Muthia, Bunda Elisa Koraag, Mbak Gana Stegman dan lain-lainnya akhirnya memutuskan untuk ikut dalam acara tidak resmi ini.  Sebenarnya memang lebih dipicu rasa penasaran akan ruang interiornya yang menurut Ira Latief sangat unik dan cantik. 

Dokpri
Dokpri

Di depan cafe ini ada kilasan sejarah gedung tua yang sudah ada sejak abad ke XIX dan baru pada tahun 1992 digunakan sebagai restoran hingga saat ini. Melihat sejarahnya, cafe ini cukup bertahan sebagai resto dan cafe yang ikut menyaksikan pasang surut perkembangan Kota Tua Jakarta.

Memasuki cafe, kita disuguhkan kursi meja dari kayu serta tiang-tiang dan dinding yang dipenuhi banyak foto. Ratusan atau mungkin  foto ini seakan-akan mengucapkan selamat datang di Caf Batavia.   Di sebelah kanan, ada sebuah display dari kaca yang memajang deretan kue dan camilan khas yang ada di sini, Berbagai cake lezat seperti banana cake bisa kita pilih dan pesan terlebih dahulu. 

Interior Kafe: Dokpri
Interior Kafe: Dokpri

Sebuah tangga dengan karpet merah dan hiasan bendera merah putih di pegangannya menanti untuk dinaiki menuju ke lantai atas.  Tampak mewah dan elegan dan tentu saja di dindingnya juga dipenuhi ratusan foto.  Kami sempatkan berfoto bersama di tangga ini sebelum naik ke lantai atas.

Di lantai atas, ada bar dan juga ruang kasir serta meja kursi yang sama antik dan cantik dengan di lantai satu. Berbagai jenis foto ada di sini, dari para penguasa dan juga selebritas baik sejak zaman penjajahan hingga kini. 

Sudut lain Kafe: Dokpri
Sudut lain Kafe: Dokpri

Namun kami masuk ke ruangan salon yang ada di depan. Meja di sini ada dalam berbagai ukuran dan umumnya berbentuk bundar atau ada juga yang segi empat.   Sekeliling ruangan ada jendela-jendela kaca sehingga kita dapat menikmati pemandangan di sekitar Taman Fatahillah.  Saya sempat mengambil gambar Taman Fatahillah yang diambil dari ketinggian lantai dua di senja hari. Ada sedikit keunikan dari yang biasa dilihat di waktu siang .

Motif Batik: Dokpri
Motif Batik: Dokpri

Selain itu, meja di sini umumnya dilapisi oleh taplak dengan motif batik dengan kombinasi warna coklat dan kuning muda membentuk pola flora yang manis.  Kami duduk mengeliling sebuah meja bundar yang lumayan besar dan kemudian menu pun dibagikan. 

Sekilas menu di cafe ini merupakan kombinasi kuliner Belanda , Asia, Barat dan Nusantara. Ada nasi goreng, berbagai jenis soto, mie, dan tentunya steak, spageti dan lain-lain.  Namun Ira Latief sendiri menyarankan untuk mencoba kuliner khas Belanda yaitu bitter Ballen dan poffertjes.   Alasannya kalau mau makan nasi goreng, lebih baik di warung lain saja.

Foto lain: Dokpri
Foto lain: Dokpri

Saya sendiri memesan banana cake dan kopi pahit, Pak Sutiono kemudian memesan Bitterbalen dan Kopi Pahit, serta beberapa teman lain memesan poffertjes.   Lumayan lama menunggu sampai makanan ini disajikan dan kami lebih banyak bercakap-cakap atau hilir mudik menikmati pemandangan atau foto-foto yang ada di cafe ini.

"Jangan lupa mampir ke toilet, sangat unik juga," demikian saran Mbak Muthiah.  Akhirnya saya juga tidak lupa mampir dan sekedar inspeksi ke dalam toilet. Wah ini adalah toilet pertama yang saya masuki yang dihias dengan ratusan foto baik di wastafel dan juga di dalam toiletnya. Berbagai jenis foto dan bahkan ada yang sedikit erotis ada di dinding. Lumayan untuk sekedar cuci mata dan menikmati suasana yang unik dan mungkin tidak tersedia di tempat lain.

Cake: Dokpri
Cake: Dokpri

Kopi dan Banana Cake saya kemudian siap disajikan. Dengan santai saya menikmatinya sedikit demi sedikit sambil menunggu kedatangan Pak Tjipta dan istri. Ternyata yang muncul lebih dahulu adalah suami Mbak Gana dan kedua putri cantiknya yang siang tadi pamit lebih dahulu untuk kembali ke hotel Mercure tempat mereka menginap.

Keluarga Mbak Gana duduk di meja lain yang lebih kecil di dekat jendela. Tidak lama kemudian Pak Tjipta dan istri juga tiba dan bergabung di meja Mbak Gana.  Kami segera menyambut Pak Tjipta dan Bunda Rose yang segera menjabat tangan kami satu persatu dengan hangat sambil menyebut nama masing-masing. Ada yang beliau sudah kenal, ada juga Sebagian yang baru pertama berjumpa.

Koteka Trip: Dokpri
Koteka Trip: Dokpri

Kembali ke meja masing-masing, Bitterballen dan Poffertjes juga muncul dan sebenarnya saya sendiri sudah beberapa kali menikmati kuliner khas Belanda ini di tempat lain.  Saya ditawari untuk ikut mencicip poffertjes dan bitterballen ini.

Bitterbalen merupakan camilan berbentuk bola-bola ukuran sekitar 3 atau 4 cm dengan warna coklat keemasan. Sekilas rasanya mirip kroket karena di dalamnya mengandung  olahan daging potongan sayuran mirip kornet dan juga ada campuran keju.   Lumayan enak dan khas Belanda.

Sementara itu Poffertjes berbentuk mirip pancake dalam ukuran lebih kecil.  Rasanya enak dan ditaburi gula halus mirip donat serta dimakan dengan tambahan es krim vanilla. Paduan rasa gurih, manis dan segar menyeruak di lidah dan rongga mulut.

Sambil bercakap-cakap, tidak terasa waktu sudah menunjukkan lebih pukul 8 malam. Akhirnya saya dan Pak Sutiono mohon pamit terlebih dahulu dengan Mbak Gana dan juga Tjipta dan Bunda Rose. Demikian juga dengan Mbak Muthiah yang harus pulang jauh ke Bogor.  Kami pamit dengan teman-teman yang masih ingin menikmati suasana malam di Kota Tua.  

Terjawab sudah rasa penasaran menikmati Interior Kafe yang dipenuhi ribuan foto unik d Kota Tua sambil menikmati kuliner khas negeri Belanda.

Jakarta, Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun