Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

12 Ribu Kilometer ke Mekah dan Madinah

28 Juli 2022   22:22 Diperbarui: 28 Juli 2022   22:37 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa penasaran lah sesungguhnya yang membawa diri ini mampir ke sebuah masjid yang namanya cukup viral di media sosial.

Masjid Jogokaryan namanya dan lokasinya tentu saja di jalan Jogokaryan, kelurahan Mantrijeron.  Tidak terlalu jauh dari kawasan pesantren Krapyak di selatan kota Yogya.

Dari kejauhan, masjid berlantai dua ini sekilas tampak megah dengan catnya yang warna hijau biru laut. Yang unik juga adalah nama masjid yang dibuat warna-warni dan dipajang di pagar hidup berupa tetumbuhan sejenis rumput yang merambat  di atas pagar beton warna hijau.

Dari pojok jalan saya kemudian menyusuri pagar dan masuk ke halaman untuk menuju ke tempat wudhu.   Siang itu suasana tidak terlalu ramai karena waktu shalat zhuhur kebetulan sudah lewat.

Interior masjid: dokprri
Interior masjid: dokprri

Memasuki ruangan masjid, pandangan saya langsung tertuju ke mihrab sederhana dengan lengkungan yang cukup besar dan dinding marmer warna krem. Hanya ada sebuah mimbar dari kayu warna coklat tua dengan tulisan masjid Jogokaryan baik dalam aksara Latin, Jawa dan Hijaiyyah.

Cahaya alami: dokpri
Cahaya alami: dokpri

Hamparan karpet warna hijau hiasan motif flora kombinasi warna hitam dan coklat menghias lantai. Sementara di dinding samping ada sebuah jendela besar dan diatasnya ada jam yang menunjukkan waktu shalat Fardhu.

Lampu gantung : dokpri
Lampu gantung : dokpri

Ada lampu gantung besar, lantai dua masjid untuk jemaah perempuan dan juga beberapa jendela kaca di atas mihrab yang memberikan cahaya penerangan alami.

Hiasan kaligrafi Allah dan Muhammad , jam besar dan sebuah AC menghias sudut sudut di sekitar mihrab.  Sebuah masjid yang sederhana namun cantik dan sekilas sangat bersih dan nyaman.

Foto-foto: dokpri
Foto-foto: dokpri

Selesai shalat saya sempatkan melihat-lihat sekeliling. Di beranda samping masjid ada sebuah dinding warna hitam dengan hiasan gambar masjid Jogokaryan lengkap dengan angka tahun 1966 di sampingnya. Mungkin ini adalah tahun didirikannya masjid ini.

Disini banyak jemaah yang sekedar berfotoria membuktikan bahwa masjid ini bukan hanya tempat ibadah melainkan juga berfungsi sebagai tempat wisata reliji.

Shohibul qurban: dokpri
Shohibul qurban: dokpri

Di sudut lain ada sebuah spanduk yang menjelaskan kalau saat ini sebagian masjid sedang direnovasi karena akan  dilengkapi dengan lift dan eskalator.

Di sisi lain beranda, tepat di dekat tangga dipajang nama-nama shohibul Qurban lembu sehubungan dengan hari raya qurban 1443 .H.  

Petunjuk arah: dokpri
Petunjuk arah: dokpri

Akan tetapi , yang paling menarik di masjid ini adalah sebuah petunjuk arah lengkap dengan jarak.   Ada arah Mekah yang 12.350 Km, Madinah 12.080 Km San juga Masjid Al Aqso yang jaraknya 12..213 Km. Sementara tempat lain yang ditunjuk juga adalah bagian-bagian di kawasan masjid seperti kantor takmir, toilet dan klinik.

Wajah depan masjid: dokpri
Wajah depan masjid: dokpri

Saya kemudian menyebrang jalan dan melihat masjid dari depan. Ternyata ada juga tulisan Masjid sebagai sumber kesejahteraan rakyat.
Sejenak mampir di masjid ini memberikan suasana dan nuansa yang berbeda dengan sebagian besar masjid di tanah air.
Yogya, Juli 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun