Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nasi Arab dan Gereja Betel Sepanjang Krapyak hingga Plengkung Gading

18 Juli 2022   11:03 Diperbarui: 18 Juli 2022   11:40 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak lama saya berada di Panggung Krapyak dan sejenak mengagumi keindahan serta peran monumen ini dalam simbol poros atau sumbu filosofi Utara Selatan yang sarat nilai budaya Jawa.  

Akhirnya saya memutuskan kembali ke Alun-Alun Kidul melewati jalan Ali Maksum dan DI Panjaitan dengan niat melalui kaki lima yang berseberangan. Tujuannya agar dapat melihat tepat yang mungkin dilewatkan pada perjalanan ke arah selatan sebelumnya.

Setelah  melewati Kampung Santri, perjalanan memasuki kawasan Jogokaryan yang terkenal dengan masjid nya yang fenomenal.  Di tepi jalan karena masih pagi banyak penjaja makanan yang menggelar jualannya di tepi jalan. 

Salah satunya adalah Nasi Arab alias Kebuli yang ditawarkan seharga Rp. 13 Ribu.  Ditulis juga jika nasi ini menggunakan beras basmati lengkap dengan telur ceplok dan irisan ayam. Penjualnya adalah Kun Anta.

Nasi Arab: Dokpri
Nasi Arab: Dokpri

Tidak jauh dari sini ada juga menjual jajanan pasar dengan harga sangat ekonomis yaitu mulai Rp. 1000 per buah. Bermacam-macam jajanan ada di sini dan ramai sekali ibu-ibu yang belanja.  Di dekatnya ada gambar berbagai jenis kue tadi dalam tampah lengkap dengan nomor hape penjualnya. Selain dijual di sini, juga menerima pesanan.

Saya terus melangkah di Jalan DI Panjaitan dan menyeberang jalan melewati kaki lima yang sebelah kiri.  Tepat di seberang Six Senses, banyak orang-orang sedang berkumpul sambil santai di kaki lima. Tiba-tiba saja sebuah sepeda motor datang dan membagikan makanan dalam kotak. 

Sontak orang-orang tadi mengerubungi sepeda motor tadi yang dalam watu sekejap sudah menghabiskan makanan kotak dan pergi meninggalkan tempat. Mungkin karena ini adalah Jumat pagi sehingga banyak dermawan yang membagikan makanan di tempat-tempat tertentu. Jumat Barokah istilahnya.

Laela Khaled: Dokpri
Laela Khaled: Dokpri

Berjalan terus ke utara, pada sebuah dinding, ada lukisan mural tentang perjuangan Palestina. Di antarnya bergambarkan seorang perempuan dengan kerudung motif catur hitam utih khas Palestina. Lukisan ini berjudul Laela Khaled, Perempuan Pejuang Palestina. Di sebelahnya ada lagi mural bergambar Dome of The Rock.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun