Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengintip Sisi Lain Perubahan di Malioboro

16 Juli 2022   09:19 Diperbarui: 16 Juli 2022   09:21 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Siti Sjirzanah: Dokpri

Perempuan ini juga bercerita tentang Teras Malioboro 1 dan 2 yang menjadi lokasi baru untuk menampung para pedagang dan lesehan yang dulu ikut meramaikan kawasan Malioboro.  Cerita ini dimulai ketika kami menanyakan ke mana pindahnya pedagang lumpia yang dulu ada di seberang Hamzah Batik ini.

Tidak lama kemudian ada beberapa petugas berseragam cokelat muda yang muncul dan mengusir pedagang asongan atau  mereka yang menjajakan dagangan di kaki lima. 

Masjid Siti Sjirzanah: Dokpri
Masjid Siti Sjirzanah: Dokpri

Sambil duduk santai, saya juga melihat fasad depan Masjid Siti Djirzanah yang ada di seberang jalan. Sebuah masjid yang tampak unik dengan atap khas Cina

Kami kemudian terus berjalan menuju ke Utara. Dan di persimpangan dengan Jalan Suryatmajan, ada sebuah petunjuk yang menjelaskan Lumpia dan tulisan dalam tiga bahasa yaitu Arab, Cina dan Inggris. Bahkan di bawah aksara Hanzi juga ada transliterasi bertuliskan QIngzhenshi).  Di kedua tiang yang ada di sisi masjid juga ada beberapa hiasan keramik, di antaranya bertuliskan kaligrafi Allah dan Muhammad.

Kami kemudian melanjutkan jalan-jalan menuju ke utara. Di persimpangan jalan Suryatmajan ada petunjuk yang bertuliskan: Lumpia Ayam Bu Yusuf pindah 20 meter ke timur.  Penasaran kami menyusuri kaki lima Jalan Suryatmajan dan bertemu dengan pedagang Ketoprak dan Wedang Ronde.  Akhirnya kami duduk dan memesan ketoprak dan ronde.

20 Meter ke timur: Dokpri
20 Meter ke timur: Dokpri

Penasaran dengan lumpia, kami melanjutkan wisata kuliner menuju kios lumpia yang ternyata ada di seberang jalan, sekitar empat puluh atau lima puluh meter dari gerobak ketoprak. Jadi kalau di hitung dari perempatan jalan tempat petunjuk, sebenarnya jarak 20 meter sebelah timur itu menipu, karena jarak sebenarnya bisa sekitar 70 meter atau mungkin 100 meter lebih.

Kami kemudian memesan lumpia sambil bercakap-cakap mengenai sewa kios di kawasan ini. Menurut ibu penjual sewa di sini cukup mahal karena lokasinya memang strategis.

"Tetapi di Teras Malioboro 2 kiosnya lebih kecil dan sepi pembeli serta kalau siang panas sekali," ibu penjual tadi melanjutkan cerita tentang Teras Malioboro dua yang kalau malam lumayan nyaman namun siang panas karena atapnya terbuat dari seng.

Lumpia: Dokpri
Lumpia: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun