Sudah lebih satu minggu saya berada di Yogya dan belum sekali pun menginjakkan kaki di kawasan Malioboro. Â Rasa kangen sudah membuncah, Karena itu dengan naik OJOL saya turun tepat di Jalan Pangurakan di dekat Kantor Pos Besar, tepat di seberang Titik Nol Kilometer, ketika hari sudah menjelang senja.
Pemandangan gedung-gedung yang menjadi ikon kota Yogya ada di sekitar saya, Gedung Bank BNI, Kantor Pos, dan Monumen Serangan Umum Satu Maret. Â Sekilas rasa rindu mulai terobati dengan suasana yang sangat ramai.Â
Tepat di depan Monumen 1 Maret, ada panggung budaya yang sudah ramai dengan penonton. Di panggung ada tulisan Sengguh dan ternyata merupakan Pentas Seni Desa Budaya Selasa Wage yang dipersembahkan oleh Dinas Kebudayaan DIY.  Pembawa acara sedang membacakan urutan pentas sekaligus mempromosikan barang seni dan kuliner dari berbagai desa dan kalurahan  yang berpartisipasi.
Setelah sejenak mampir di sini, saya terus melangkah di kaki lima yang nyaman dan lebar serta dilengkapi banyak tempat duduk yang nyaman menuju ke Museum Benteng Vredeburg. Di sini ada pertunjukan musik dan penonton bisa sekalian ikut berjoget diiringi lagu-lagu yang riang.
Di kaki lima di depan Benteng Vredeburg ini saya berjumpa dengan satu keluarga muda turis asing dengan dua orang anak kecil yang kemudian menjadi rebutan foto bersama oleh sekelompok remaja. Â Mereka tampak sangat antusias dengan sambutan para remaja tersebut dan tersenyum gembira ketika difoto.
Sementara itu di seberang berdiri dengan agung Gedung Agung dengan halamannya yang luas, sebuah tiang bendera dan juga patung raksasa Dwarapala menghias Gedung ini. Di depan pagar yang tertutup rapat, ada promosi G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia pada 2022 ini.