Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Maksud Hati Mencari Harta Karun di Braga, Malah Bertemu Fakta Unik Tempo Doeloe

3 Juli 2022   10:03 Diperbarui: 3 Juli 2022   10:06 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kali berakhir pekan, saya suka dan tidak pernah kapok berkunjung ke Kota yang dijuluki Parisj van Java, Bandung walau harus bermacet ria sepanjang tol Cikampek dan Cipularang. Apa lagi kota ini memiliki banyak kenangan dari masa lampau. 

Akhir pekan lalu, akhir Juni saya juga sempat kembali berkunjung ke Bandung dan kebetulan menginap di salah satu hotel favorit di pojok jalan Merdeka. Hotel yang dulu juga sangat terkenal dan memiliki restoran berputar di atasnya.  Sekarang resto berputarnya sudah tidak ada lagi.

Nah dari hotel sangat nyaman sekali untuk jalan-jalan di sekitar pusat kota Bandung. Apalagi di akhir pekan, akan ramai sekali yang jalan-jalan. Sekalian olahraga dan juga cuci mata.  Rutenya bisa berbeda-beda sesuai kaki hendak melangkah.

Pagi itu saya langsung belok kanan di Jalan Lembong dan kemudian sampai di Jalan Braga. Salah satu jalan paling terkenal di Bandung yang konon banyak menyimpan banyak harta karun berupa bangunan tua yang dilestarikan sebagai cagar budaya.

Gedung Kosong dijual: Dokpri
Gedung Kosong dijual: Dokpri

Jalan pagi di Braga, banyak yang menarik perhatian saya. Selain bangunan tua yang kini digunakan sebagai caf atau restoran atau juga mini market, banyak juga gedung yang kini kosong dengan tulisan disewakan atau dijual.  Bahkan ada yang dijadikan semacam galeri untuk memajang berbagai lukisan. 

Saya terus berjalan hingga ke ujung jalan dekat persimpangan jalan Asia Afrika.  Di sini ternyata diparkir beberapa bus Bandros, dan ada juga beberapa penjual makanan di kaki lima, baik batagor dan juga buah potong.  Ternyata bus Bandros ini disewa khusus untuk rombongan wisatawan dan tidak untuk umum.

Bandros: Dokpri
Bandros: Dokpri

"Kalau mau naik untuk umum, ada parkir di alun-alun," demikian penjelasan petugas yang tampak sedang sibuk mendata para peserta yang naik ke dalam bus. 

Saya kemudian berbelok ke Jalan Asia Afrika dan juga alun-alun, namun kemudian berbalik lagi ke jalan Braga.  Nah mungkin kisah berburu harta karun akan di mulai di sini, tepat di seberang Museum Konferensi Asia Afrika.   Kebetulan ada sebuah Apotek Kimia Farma yang masih buka dan saya sempat masuk untuk membeli sedikit keperluan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun