Eskalator Rusak, Preman, dan Seafood Segar di Muara Baru

Sebelum menentukan untuk mampir ke gerai yang cocok, kami berkeliling food court dan melihat berbagai gerai yang tersedia dengan membaca spanduk yang berderet di atas masing-masing kios.   

Ada gerai Seafood Khas Jimbaran Balidan ada juga yang menawarkan masakan spesialis pindang kepala kakap.  Di sebelahnya ada lagi gerai  Green Chino seafood yang menawarkan berbagai macam bumbu seperti saus tiram , asam manis, sains Padang, bumbu bali, goreng tepung ,lada hitam, serta berbagai jenis sambal seperi sambal mangga, sambal terasi dan sambal kecap serta terasi.  selain itu,  ada juga gerai yang menawarkan bumbu khas Sumatera selatan dengan berbagai jenis pindang sambal.

Salah satu gerai: Dokpri

Akhirnya, kami mampir di salah satu gerai dengan nama Resto Ikan Bakar Khas Bugis Bone .  Setelah ditimbang, cumi, ikan , udang dan kerang bambu yang dibeli di pasar berpindah tangan dan dimasak dengan berbagai jenis bumbu, baik sabu, bakar, dan juga goreng tepung. Asyiknya sambil menunggu, kita juga bisa melihat prose pembakaran ikan yang menggunakan cara tradisional dengan arang kayu .

Ikan bakar: dokpri

Makan di Pasar Ikan Modern ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan di resto atau warung makanan laut di kawasan lain. Hal yang utama adalah ikan, udang atau cumi yang dihidangkan masih terasa segar dan seandainya dalam keadaan beku juga masih relatif baru. Selain itu, tentu saja harga yang ditawarkan biasanya bersaing dan lebih ekonomis terutama bila pembeli pandai menawar.

Namun sayang kondisi eskalator yang dibiarkan dalam keadaan rusak sedikir mengganggu kesan modern Pasar Ikan ini.  Dan juga ketika keluar kawasan, kendaraan kami diminta uang parkir oleh petugas atau mungkin preman walaupun  sudah membayar parkir secara resmi di loket.

Walaupun begitu, perjalanan sore hingga malam di Pasar Ikan Modern Muara Baru ini cukup berkesan. Ketika hari kian malam, pengunjung juga semakin ramai.

Foto-foto: Dokpri