Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

PRJ Memang Megah, Sayang Satu Hal Ini Bikin Waswas

24 Juni 2022   13:44 Diperbarui: 28 Juni 2022   19:14 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu saya menuju ke kawasan Pekan Raya Jakarta yang berada di Kota Baru Bandar Kemayoran. Senang sekali rasanya dapat kembali ke tempat ini setelah kunjungan  terakhir hampir tiga tahun yang lalu. Maklum PRJ sendiri sudah dua tahun berturut-turut absen karena pandemi. 

Petugas mengarahkan kendaraan untuk masuk melalui Gate 6 dan setelah membayar parkir sebesar IDR 30.000, satu demi satu kendaraan parkir di lapangan yang lumayan luas.  Waktu masih menunjukkan sekitar pukul 5 sore dan suasana sudah lumayan ramai.

Tempat Tiket: Dokpri
Tempat Tiket: Dokpri

Kami segera menuju ke loket untuk mendapatkan tiket masuk.  Untuk pengunjung yang telah berstatus lansia alias berusia 60 tahun ke atas, ternyata boleh masuk ke PRJ dengan gratis. Syaratnya hanya menunjukkan KTP di loket khusus. Namun ada juga keterangan bahwa fasilitas bebas masuk gratis ini hanya berlaku satu kali saja selama diselenggarakannya Pekan Raya Jakarta.

Selesai mendapatkan tiket, pengunjung masuk melalui Pintu J dan untuk memudahkan memori mengingat tempat parkir kendaraan, saya menandainya dengan tenda kuning milik salah satu Lembaga keuangan ini.  Seorang petugas juga menjelaskan bahwa kalau keluar nanti tidak bisa menggunakan Pintu J  ini melainkan Pintu K yang ada tidak jauh dari pintu J.

Tenda Kuning : Dokpri
Tenda Kuning : Dokpri

Jalan-jalan di PRJ memang selalu mengasyikkan. Pertama kami masuk ke sebuah Hall pameran yang besar dan megah.  Di sini kami juga mengetahui bahwa PRJ kali ini lebih dikenal dengan sebutan Jakarta Fair Kemayoran dan diselenggarakan sejak awal Juni hingga pertengahan Juli 2022. Puncaknya sendiri pada tanggal 22 Juni yang bertepatan dengan HUT Jakarta ke 495.  Lucunya ketika mendengar kata JFK saya langsung ingat akan nama sebuah bandar udara di kota New York yaitu Bandara JFK yang diambil dari nama Presiden Kennedy.

Dalam hall pameran yang megah ini ada deretan perabotan rumah tangga seperti Kasur, spring bed, bantal guling dengan segala aksesorinya dengan berbagai merek yang terkenal. Semuanya mencoba menarik pembeli dengan menawarkan potongan harga yang menarik.  Bahkan harga pabrik serta lebih rendah dari harga online.   Walaupun begitu ada bermacam-macam harga untuk satu set tempat tidur, bahkan ada yang mencapai 15 atau 17 Juta Rupiah karena konon digunakan di Hotel Bintang Lima terkenal di Jakarta.

Stand: Dokpri
Stand: Dokpri

Selain perabotan kamar tidur masih banyak lagi stand yang menawarkan barang-barang kerajinan serta kuliner dari berbagai pelosok daerah di tanah air. Ada empek-empek serta kerupuk dari Palembang dan Bangka,  berbagai jenis peci dari Aceh dan masih banyak lagi.  Di dalam hall ini pula kami bertemu dengan  kerabat yang kebetulan datang ke PRJ menggunakan Trans Jakarta. Sangat nyaman dan tidak usah repot mencari parkir.

Tidak berapa lama kemudian, tibalah waktu salat Magrib. Sayang sekali antrean untuk salat magrib di muslah yang ada di dalam hall sangat panjang karena tempatnya kecil Sehingga ada petugas yang menyarankan untuk salat di luar di dekat hall C.

Sekarang masalahnya adalah mencari jalan keluar? Biasanya di Gedung pertemuan atau bangunan umum lainnya dengan mudah ditemukan tulisan KELUAR atau EXIT.  Sayang sekali di hall ini saya tidak bisa menemukan tanda untuk keluar ruangan.  Wah setelah beberapa kali bertanya dengan satpam dan petugas, baru bisa menemukan pintu keluar menuju Hall C dan menuju ke musala.  Tetap saja antre, tetapi tidak terlalu lama arena kapasitas nya lebih besar.

Perjalanan di lanjut ke berbagai hall dengan melihat pameran dari berbagai perusahaan baik dalam dan luar negeri. Ada perusahaan yang memberikan sekedar cenderamata bagi pengunjung yang mengisi daftar rama secara daring.  Setelah mengisi, kita boleh bermain wheel of fortune dan mendapatkan hadiah dengan gratis.  Ada juga stand yang menawarkan makanan, snack, dan minuman dimana pengunjung bisa mencicipi dengan gratis. 

Toilet dan Antrian: Dokpri
Toilet dan Antrian: Dokpri

Sedikit masalah baru dihadapi ketika akan mencari toilet. Sebenarnya cukup banyak toilet di dalam arena PRJ baik di dalam maupun luar ruangan. Namun untuk toilet perempuan harus sabar menunggu karena antreannya lumayan panjang. Sementara pengunjung lelaki lebih santai karena dapat langsung ke toilet.   Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa setiap fasilitas publik hanya dilengkapi dengan toilet lelaki dan perempuan yang memiliki kapasitas yang sama. Mengingat pada umumnya perempuan memerlukan waktu sekitar 5 kali lebih lama dari kaum lelaki, seharusnya kapasitas toilet perempuan juga 5 kali lebih dibanding toilet lelaki.

Malam baru saja mulai, kami kemudian jalan-jalan di stand yang ada di luar ruangan. Ada tempat mainan anak-anak dan berbagai stand yang menjual berbagai jenis makanan dengan berbagai potongan harga yang heboh. Ada juga stand makanan tradisional Betawi seperti Kerak Telor, dan ada juga restoran Padang atau resto waralaba model Jepang.  Semua ada di PRJ ini, walau untuk menikmati makanan tersebut, pengunjung juga harus rela merogoh kocek lebih dalam dibandingkan biasanya.

Wara Wiri: Dokpri
Wara Wiri: Dokpri

Kawasan yang luas dan pengunjung yang ramai dan meriah membuat hati menjadi gembira. Kalau Lelah berjalan kaki, kita juga bisa naik kendaraan odong-odong yang disebut Wara-Wiri yang mondar mandir di seluruh kawasan PRJ.   Selain itu ada juga stand yang memamerkan berbagai jenis sepeda motor merek klasik dari Eropa.

Life Music: Dokpri
Life Music: Dokpri

Lelah berjalan, saya kemudian duduk sebentar sambil menikmati alunan konser gratis yang menghibur pengunjung dengan lagu-lagu pop yang penuh semangat.

Tidak terasa, waktu menunjukkan hampir pukul 10 malam. Tiba waktunya untuk meninggalkan kawasan PRJ ini dengan harapan bisa bertemu lagi di lain waktu.

Semoga saja pada saat itu sudah dilengkapi dengan tanda darurat seperti arah KELUAR alias EXIT sebagai perlengkapan utama jika ada bahaya kebakaran atau masalah lain yang memerlukan pengunjung untuk keluar ruangan dalam waktu singkat.

Semoga.

Foto-Foto: Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun