Perjalanan dimulai dengan menyusuri tepian Danau Luzern yang indah, Sejenak saya lemparkan pandangan ke sekeliling. Tampak gunung Pilatus di kejauhan dan deretan rumah deretan bangunan cantik berlantai 3 atau empat di jalan di tepian danau.
Bangunan ini memiliki atap yang sangat unik khas Swiss, sesekali ada juga yang dihiasi dengan menara kecil dengan bentuk kubah yang disebut gaya barok.
Tentu saja ada juga yang bergaya roman, Art Noveau serta Gotik. Di beberapa rumah tampak bendera Swiss bergambar palang putih dengan dasar merah berkibar dengan gagah.
Saya keluar hotel dan kemudian berjalan menuju stasiun. Tidak jauh dari sini ada sebuah bangunan yang tampak modern dengan kaca-kaca yang besar. Ini adalah KKL atau Kultur- und Kongresszentrum Luzern yang merupakan Gedung Pusat kebudayaan dan juga kongres. Sekilas bangunan ini sangat kontras dengan kebanyakan gedung dan bangunan tua yang ada di kota ini.
Perjalanan terus berlanjut ke tepian Danau Luzern. Di sini ada sebuah dermaga dan kapal pesiar yang sedang berlabuh. Di depannya ada sebuah tiang bendera dengan bendera Swiss yang sedang tidak berkibar karena kebetulan tidak ada angin yang berhembus. Angin dingin di awal Oktober masih berhembus dan langit kota Luzern sedikit mendung dengan awan putih tipis berarak-arak.
Tidak terasa saya sampai di sudut jalan di Theatre Strasse. Ada sebuah peta informasi jalan dan di tepian jalan tampak deretan pepohonan dan sepeda-sepeda yang diparkir rapi.Â
Tidak terasa, kaki melangkah menuju pedestrian di tepi danau. Sejenak saya melihat ke airnya yang sangat jernih dan tenang. Sementara puluhan angsa sedang berenang dengan riang.