Saya kemudian masuk ke bangunan ini yang berandanya berfungsi sebagai toko suvenir. Dan ketika masuk ke bagian belakang barulah kita bertemu dengan sebuah rumah tua yang merupakan tempat kediaman penguasa Dubai di masa lalu yaitu Sheik Al Maktoum.
Rumah tua ini sangat antik dan merupakan bangunan asli dari akhir abad ke XIX dan merupakan kediaman resmi Sheik Saeed Al mMaktoun, penguasa Dubai sejak 1912-1958 dan kakek penguasa Dubai saat ini. Saya masuk ke dalam salah satu ruangan yang mungkin dulunya berfungsi sebagai ruang tamu. Ada banyak kursi dengan sofa warna-warni dan di dinding dipajang foto-foto tua hitam putih.
Pintu rumah terbuat dari kayu berwarna coklat dan jendelanya besar-besar serta terbuat dari kayu warna hitam yang sama. Di dinding tertera tulisan House of Sheika Sana bin Mana Al Maktoum. Mungkin masih salah satu anggota keluarga besar Al Maktoum. Â Saya kemudian berpindah ke bangunan dan ruangan yang lain. Ada juga ruangan yang dipenuhi dengan kursi dan sofa warna-warna dan di dinding dipajang foto hitam putih dalam ukuran lumayan besar.
Di bagian tengah rumah, terdapat ruangan terbuka yang sangat luas dengan beberapa ruangan dan bangunan terdapat di sisi. Ada kursi dengan sofa putih nan cantik di dekat dinding. Â Saya sempat duduk dan merasakan nikmatnya menjadi pangeran Arab. Â Keunikan rumah ini adalah banyaknya menara yang konon juga menjadi sistem pendingin menggunakan aliran udara. Dengan sistem ini cuaca di dalam ruangan tetap nyaman walau pun udara di luar bisa panas menyengat.
Di bagian lain terlihat Sebagian rumah yang bertingkat dua. Â Di sisi kiri terdapat sebuah ruangan dengan pintu da jendela yang tertutup rapat, sementara di bagian sebelah kanan terdapat beranda dengan deretan tiang yang besar dan bentuk relung yang khas baik di tingkat bawah maupun atas.
Saya kemudian berjalan dan melihat ruangan-ruangan lain di rumah yang lumayan besar ini. Â Kemudian ada sebuah ruangan yang dengan pintu yang tertutup. Di atasnya ada tulisan Al Harem Room. Â Wah saya tidak punya informasi apa yang dimaksud dengan Al Harem di sini. Â Apakah dulu merupakan tempat para selir seperti yang sering diceritakan di istana-istana zaman dahulu?
Dari sini saya kembali masuk ke bangunan lain dan di dalam salah satu ruangan kembali menemui kursi-kursi yang banyak dengan warna-warni yang menarik. Di dinding juga dipamerkan berbagai perhiasan dan di bagian atas ada foto-foto tua. Â Namun keterangan di salah satu dinding tertulis bahwa ini adalah Rumah Sheik Kalifah bin Saeed Al Maktoum.