Mendengar kata piramida, biasanya kita akan langsung membayangkan negeri Mesir dan Firaun dengan segala kebesarannya. Â Namun kali ini, kita akan bercerita tentang piramida yang lain, yaitu yang ada di Paris, ibu kota Perancis.
Musee du Louvre merupakan salah satu museum paling terkenal di dunia dan wajib hukum nya untuk dikunjungi bila mampir ke Paris. Nah karena itu walau sudah beberapa kali ke museum ini, saya juga selalu senang bila mampir kembali. Terutama karena selalu ada hal baru yang belum dilihat.
Cuaca Paris di bulan Juni lumayan hangat dan menyenangkan. Perjalanan le Musee du Louvre dimulai dari stasiun metro Palais Royale yang ada di line 1. Â Stasiun ini dinamakan Palais Royale karena memang museum Louvre sebelumnya pernah menjadi istana kerajaan sebelum Louis XIV memutuskan pindah ke istana Versailles .
Pemandangan pertama yang menyambut di Louvre adalah kombinasi paling menakjubkan antara arsitektur klasik dan masa depan.  Piramida kaca dan istana Louvre nan cantik..saya sangat suka sekali dengan pemandangan ini dan selalu takjub  dengan pesona nya yang tak lekang dimakan zaman.
Setelah sejenak antri untuk masuk le dalam museum, saya segera larut dalam gairah untuk menikmati beberapa koleksinya baik yang terkenal maupun tidak.
Saya suka mengunjungi koleksi antik dari Mesir, salah satunya adalah patung Sphinx yang merupakan hewan singa berkepala manusia.
Nah di Louvre kita bisa menyaksikan The Great Sphinx of Thanks yang lokasinya di Crypt of the Sphinx. Â Ternyata Sphinx ini ditemukan di reruntuhan Temple of Amun di Tanis pada 1825 dan yang menarik adalah cakar singa yang seakan-akan siap untuk menerkam siapa saja yang melihatnya.
Tidak mengherankan kalau Sphinx ini dijuluki "The Guardian of the Louvre Museum."  Kata Sphinx sendiri berasal dari bahasa Yunani yang melambangkan hubungan erat antara dewa Matahari (Ra) yang  dilambangkan dengan tubuh singa dengan Firaun yang dilambangkan dengan kepala manusia.  Lokasi sphinx ini ada di Sully Wing.
Pengembaraan di Louvre terus berlanjut. Masih di ground floor di Sully wing, saya berjumpa dengan sebuah patung perempuan gaya Yunani klasik dengan kecantikan yang terpancar dari  wajahnya.  Patung ini tidak memiliki lengan dan  selalu ramai dikelilingi pengunjung .