Kalau Lelah berjalan, ada banyak kursi taman dari kayu yang dicat warna hijau. Saya duduk di sebuah kursi di bawah sebuah pohon dengan latar belakang suasana kota, orang lalu Lalang, kendaraan dan juga pepohonan yang dicukur rapi berbentuk kerucut terpotong. Â Walau di tengah kota suasananya mirip dengan taman-taman nan indah di istana Versailles.
Di tempat lain, ada  permainan catur raksasa yang digelar di tempat terbuka. Sementara di seberangnya juga ada permainan Othello dan seorang lelaki yang sedang membungkuk memindahkan  cakram atau disc yang berwarna merah hitam. Di sekitarnya ada beberapa anak dan seorang perempuan yang sedang duduk santai.Â
Singkatnya kota Jenewa memang sangat ramah buat pejalan kaki karena banyak dan kita dapat sekdar santai sambil menikmati nya dengan gratis. Â Tidak jauh dari sini juga ada air mancur bertingkat dengan hiasan patung perunggu nan cantik. Â Bahkan di tepian jalan juga banyak monumen dan patung-patung yang biasanya kita jumpai di museum-museum terkenal.Â
Di kejauhan tampak Jet dau yang merupakan air mancur ketekanan tinggi yang ada di tepian Danau Jenewa. Â Semburan air mancur jet ini bisa mencapai ketinggian sekitar 140 meter. Â Konon bila kita datang di malam hari, lampu warna-warni akan menyemarakkan tempat ini. Â Â Kami terus berjalan santai sambil menikmati suasana kota.
Kami terus berjalan dan akhirnya tiba di Gedung PBB. Â Walaupun Markas besar PBB sekarang berada di New York, namun merunut sejarahnya Jenewa juga mempunyai gadung dan kantor PBB seperti kantor WHO dan ILO yang ada di sini.
Yang menarik adalah sebuah taman dengan hiasan berupa sebuah kursi raksasa berukuran tinggi lebih dari 10 meter. Â Kursi itu sekilas terbuat dari kayu berwarna cokelat dan berdiri gagah di tengah taman. Sayangnya salah satu kaki kursi terlihat tidak utuh dan hanya ada setengah saja.Â
Ternyata monumen kursi dengan kaki yang putus ini mengandung makna yang dalam. Monumen ini dibuat untuk memperingati banyaknya korban land mine atau ranjau darat yang menderita cacat seumur hidup mereka. Â Dengan adanya monumen ini, diharapkan negara bertanggung jawab dan melindungi mereka yang cacat karena terkena ranjau. Â Dan lokasinya pun sudah sangat tepat yaitu di lapangan tepat di Gedung PBB yang disebut Place des Nations.
Hari sudah menjelang senja ketika kami akhirnya kembali naik bus no. 5 menuju ke hotel. Sebuah hari yang menyenangkan di Jenewa.