Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ada Studio TV di Sebelah Kamar Jenazah

8 Juni 2022   10:35 Diperbarui: 8 Juni 2022   10:41 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup dan mati adalah rahasia sang Kaliq.  Tidak ada yang tahu dan bisa menerka.  Seminggu lalu bisa saja seseorang masih sehat ceria, namun saat ini sudah terbujur kaku di kamar jenazah.

Pagi ini saya harus pergi ke tempat yang kurang saya suka, rumah sakit. Bukan  untuk menjenguk sahabat atau kerabat yang sakit, melainkan langsung ke kamar jenazah kerena ia sudah berubah status menjadi almarhumah.

Kerabat ini meninggal dini hari setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit karena suatu penyakit.  Dalam usia yang belum terlalu lanjut, masih setengah baya dan meninggalkan seorang putri yang baru berangkat remaja. 

Koridor rs : dokpri
Koridor rs : dokpri

Tetapi itulah kehidupan dan kematian Kadang-kadang  batas di antara keduanya terlalu tipis.

Saya masuk ke sebuah rumah salit di kawasan Cempaka Putih,  Jalarta Pusat. Koridor rumah sakit yanh dihiasi barisan tiang-tiang warna hitam membawa saya jauh ke bagian belakang rumah sakit ini.  Suasan tampak muram di sini. Maklum kerabat dan handai taulan sedang berduka karena salah satu anggotanya baru saja pergi meninggalkan mereka untuk selamanya.

Pintu kamar jenazah: dokpri
Pintu kamar jenazah: dokpri

Akhirnya saya sampai di kamar jenazah. Dua buah pintu dengan ornamen lengkung berhias kaligrafi dengan tulisan Allah menyambut saya. Tembok yang dicat warna hijau m muda menambah miring suasana.

Hiasan Dinding
Hiasan Dinding

Di dinding juga ada beberapa hiasan dengan tulisan berupa kutipan lata kata mutiara bernuansa a Islam.salah satunya : "Kaafa bilmauti mau'izhatun "yang bermakna  "Jadikanlah Mati itu sebagai nasehat/peringatan" 

Di dalam kamar jenazah berderet  ruangan  yang digunakan juga sebagai area tempat memandikan jenazah.   Rupanya masih menunggu antrean.  Ternyata, bukan hanya dalam kehidupan, dalam kematian pun kita harus antre.  

Dokpri
Dokpri

Jenazah tampak berbaring dalam kurung batang dititip kain berwarna hijau. Satu demi satu  sebagian teman dan handai taulan berdatangan untuk menyampaikan turut bela sungkawa.  Sebagian besar lagi akan ikut mengantar jenazah menuju ke pemakaman.

Sambil menunggu, saya berjalan-jalan melihat kawasan rumah sakit di sekitar kamar jenazah.  Ada sebuah paviliun tempat perawatan dengan taman kecil nan asri di depannya.

Studio TV: dokpri
Studio TV: dokpri

Tepat di sebelah kamar jenazah, ternyata ada sebuah Studio Televisi . Saya sempat kaget karena dunia pertelevisian selama ini dianggap penuh dengan hingar bingar kehidupan dan hiburan, bagaimana mungkin berdampingan dengan kamar jenazah.

Studio Televisi dan Radio RSIJ TV, Smart Hospital Television, denikian tertulis di atas pintu masuk studio tersebut.  Di sebelahnya ada tulisan ON AIR yang kebetulan sedang tidak menyala.  

Saya kemudian kembali le kamar jenazah dan melihat proses pemandian jenazah baru saja selesai.  Tidak lama lagi jenazah akan dialamatkan dan kemudian siap dibawa langsung ke pemakaman.

Tempat pemandian jenazah: dokpri
Tempat pemandian jenazah: dokpri

Di rumah sakit ini, di lamar jenazah ini  saya  kembali merenung akan arti kehidupan yang penuh dengan rahasia.  

Keranda yang kosong: dokpri
Keranda yang kosong: dokpri

Di sini pula saya menemukan sebuah studio TV yang berdampingan mesra dengan kamar jenazah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun