Kereta kemudian bergerak lancar ke a ah Stasiun Jatinegara dan melewati Stasiun Matraman yang tampaknya belum dioperasikan. Di Jatinegara, penumpang juga bisa transit untuk arah Kemayoran dan Kampung Bandan.
Sekitar 30 menit kemudian saya tiba di Stasiun Kranji dan memutuskan turun di sini saja. Di kereta api juga banyak pengumuman mengenai perubahan layanan KRL di Stasiun Manggarai dengan menyebutkan peron 6-9 di bawah untuk arah Bekasi dan 10-13 di peron atas untuk tujuan Bogor.
Di sini juga ada spanduk pengumuman mengenai perubahan jalur kereta api dan kembali menegaskan peron no 6-7 yang digunakan untuk arah Bekasi di peron bawah serta peron 10-13 di atas untuk tujuan Bogor.
Nah rasanya mesti ada sedikit sinkronisasi antara petunjuk di stasiun dan di kereta yang sedikit berbeda mengenai tempat dan lokasi peron sehingga penumpang seharusnya bisa menunggu di peron yang tepat.
Singkatnya, adanya Stasiun Manggarai yang nantinya akan dijadikan Stasiun Sentral di Jakarta tempat bertemunya transportasi antar moda patut diapresiasi yang sebesar-besarnya.Â
Kita berharap di sauatu saat nanti, Stasiun Manggarai akan tidak kalah ramai dan megah seperti Stasiun KL Sentral di Kuala Lumpur atau bahkan Stasiun Shinjuku di Tokyo. Di stasiun ini akan ada MRT, LRT, hotel, dan juga City Chek ini serta mal dan fasilitas umum lainnya.Â
Ini suatu Langkah maju buat Jakarta. Yang perlu ditingkatkan adalah layanan terhadap pengguna sehingga tidak bingung dan nyasar serta kemudahan akses eskalator dan lift bagi lansia dan mungkin juga kaum difabel.
Demikian sekilas mengenai pengalaman naik KRL dari Manggarai ke Bekasi. Semoga bermanfaat.