Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Bertemu Jokowi di SMP Terbuka dan Halte Trans Jakarta dengan Eskalator

1 Juni 2022   18:38 Diperbarui: 1 Juni 2022   18:44 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu, saya menuju ke Perpustakaan Nasional di kawasan Salemba untuk bersama-sama dengan teman-teman dari YPTD menyerahkan beberapa buku bagian Serah Simpan sekaligus rencana berhalal bil halal.

Dengan busway saya menuju ke kawasan Salemba. Sudah cukup lama tidak melewati kawasan ini. Kawasan yang dulu saya sering sekali mampir sebelum masa pandemi.  Sekilas tidak banyak ada perubahan kecuali jalan Salemba dan Matraman sekarang sudah menjadi kawasan Ganjil Genap.  Saya naik Trans Jakarta no 4 dari Tosari menuju ke Pulogadung. 

Rencana awal turun di perapatan Matraman alias halte Matraman 2 dan jalan kali ke perpustakaan nasional. Namun saya kemudian menyadari bahwa lokasi perpustakaan nasional lebih dekat dari halte busway Salemba Carolus.

Akhirnya saya memutuskan transit dan pindah ke halte Matraman 1 menunggu bus yang jurusan Ancol. Menunggu sekitar 4 menit, sebuah bus muncul, tidak terlalu ramai dan saya kemudian naik walau hanya satu perhentian saja. 

Ada yang menarik dengan Halte Busway Salemba Carolus ini. Saya sendiri belum pernah naik dan turun di sini namun sering kali melewatinya.  Beberapa tahun lalu pernah cukup viral karena merupakan salah satu halte busway yang dilengkapi dengan eskalator alias tangga berjalan.  Mungkin saat ini sudah cukup banyak halte trans Jakarta yang dilengkapi dengan eskalator atau lift. 

Hotel Balairung di kejauhan. Dokpri
Hotel Balairung di kejauhan. Dokpri

Saya segera turun dari bus dan keluar dari halte dengan menaiki tangga menuju ke JPO atau Jembatan Penyeberangan  Orang. Masih tampak seperti biasa dan tidak menarik untuk selfie seperti di kawasan Sudirman Thamrin. Tetapi tetap lumayan rapi, bersih dan berfungsi dengan baik.  Dari atas jembatan, saya sempatkan melihat keadaan sekitar.  Lalu lintas yang cukup ramai di Kawasan Salemba dan juga sebuah bangunan bernuansa Minang di kejauhan, yaitu Hotel Balairung.

Di sebelah timur Jalan, tampak kompleks Rumah Sakit St ,Carolus dan juga ada sebuah gereja bernama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.   Di sebelah barat jalan terdapat sebuah  apartemen dengan dua menara yang bernama Capitol Park Residence. 

Dari jembatan ini pula, saya sempatkan melihat bus-bus Trans Jakarta yang lalu lang serta lalu lintas Jakarta yang lumayan sibuk.  Saya kemudian menuju ke tangga dan ternyata, tangga JPO di lokasi ini dilengkapi dengan eskalator yang pagi ini berfungsi sempurna. Baik yang naik, maupun yang turun.

Prasasti. Dokpri
Prasasti. Dokpri

Saya turun dari JPO lewat tangga jalan dan ketika tiba di lantai dasar, masih di dalam ruangan , di pojok dinding terdapat sebuah prasasti yang memperingati diresmikannya kaki tangga eskalator ini.

"Kaki Tangga JPO Ber-eskalator

  Coroporate Social Responsibility

  The Capitol Group

Diresmikan oleh

Gubernur Provinsi DKI Jakarta

Joko Widodo"

Eskalator. Dokpri
Eskalator. Dokpri

Nah ternyata pembangunan JPO Trans Jakarta di halte Salemba Carolus yang dilengkapi oleh eskalator ini merupakan salah satu proyek CSR atau Corporate Social Responsibility Capitol Residence.  Dengan ikut membangun JPO ini, maka Capitol Residence telah memberikan nilai tambah untuk hunian yang dimiliki sekaligus memberikan sumbangan yang berarti untuk pembangunan layanan publik yang lebih baik di kota Jakarta.  Dan ini sudah terjadi sejak tahun 2013.

Halte Busway. Dokpri
Halte Busway. Dokpri

Yang membuat saya lumayan kagum adalah eskalator ini masih berfungsi dengan baik, termasuk dalam kondisi yang lumayan prima untuk sebuah fasilitas publik di Jakarta. Saya teringat cukup banyak fasilitas publik yang dibangun dengan dana masyarakat namun tidak dapat berfungsi dengan baik. 

Salah satunya adalah lift di halte Trans Jakarta di Kota, dan juga ada beberapa halte lain yang dilengkapi lift tetapi kebanyakan tidak berfungsi seperti di Sarinah dan Tosari yang kini sudah dan sedang direvitalisasi.

Saya kemudian turun dari tangga , menyempatkan melihat papan nama halte ini dan kemudian dengan santai berjalan menuju ke Perpustakaan Nasional melewati beberapa gedung seperti Kompleks SMAN 68 di mana ada papan SMP Terbuka.  

SMP Terbuka. Dokpri
SMP Terbuka. Dokpri

Siapa sangka selain Universitas Terbuka, ada juga SMP Terbuka dan kalau saja saya tidak jalan-jalan naik Trans Jakarta ke Perpustakaan Nasional, tentunya tidak akan mengetahui SMP Terbuka dan halte Trans Jakarta yang dilengkapi eskalator dan diresmikan Jokowi hampir Sembilan tahun lalu.

Semoga pelayanan publik di Jakarta akan terus membaik sehingga tidak kalah dengan kota-kota bertaraf internasional lainnya. Saya menunggu dengan harap-harap cemas agar LRT Jabodebek cepat beroperasi serta proyek MRT, KRL dan LRT lainnya di Jakarta dan sekitarnya berjalan dengan lancar.

Jakarta, Akhir Mei 2022

Foto-foto: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun