Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ziarah ke Kuburan Sepeda "Bike Sharing" di Jalan Sudirman

29 Mei 2022   16:09 Diperbarui: 29 Mei 2022   16:10 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu saya naik KRL dari Bekasi jurusan Sudirman dan harus transit di Stasiun Manggarai.   Perubahan rute baru dimulai hari Sabtu 28 Mei besok

 Sejenak saya melihat bahwa stasiun Manggarai masih sibuk berbenah yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir ini.  Untuk transit dan pindah kereta dari jalur satu ke jalur lainya kita masih harus menyeberang rel  yang dijaga oleh petugas. 

Dari Manggarai, saya kemudian naik kereta jurusan Angke Jatinegara dan turun hanya satu perhentian di Stasiun Sudirman yang letaknya tepat di jantung kota Jakarta yaitu jalan Sudirman. Wah sudah cukup lama tidak main ke stasiun ini. Setidaknya sejak sebelum pandemi mengganas sekitar dua tahun lebih yang lalu.

Rencana nya dari Stasiun Sudirman, saya akan pindah moda angkutan dengan naik Trans Jakarta   Dari stasiun Sudirman saya belok kiri menyusuri kali lima di Jalan Sudirman yang lebar dan nyaman. Asyik juga jalan sore-sore di tengah kota Jakarta. Pemandangan Gedung-gedung jangkung dan patung panglima Sudirman menyambut saya.

Sepeda Merah: Dokpri
Sepeda Merah: Dokpri

Tujuannya adalah halte Trans Jakarta di Dukuh Atas.  Sekitar beberapa ratus meter dari stasiun Sudirman, saya menemukan kumpulan sepeda warna merah yang konon merupakan sepeda sewaan milik Pemda DKI.   Ada sekitar tujuh atau delapan sepeda yang berderet tidak teratur sekan-akan dibiarkan begitu saja. 

Apakah ini sepeda yang termasuk dalam program Bike Sharing di DKI yang pernah saya baca diluncurkan sekitar tahun 2020 lalu.  Namun perasaan saya menolaknya karena kondisi sepeda yang walau belum rusak tetapi tidak diparkir rapi. Bahkan salah satu sepeda dapat diambil begitu saja tanpa membuka kunci nya dengan memindai kode QR.  

Sadel copot: Dokpri
Sadel copot: Dokpri

Yang membuat saya lebih kaget lagi, sepeda yang lain malah sudah copot sadel atau tempat duduknya dan ada beberapa perlengkapan yang juga sudah copot dan terlepas. Wah sayang sekali, mungkin ini sepeda-sepeda yang sudah rusak, begitu pikir saya dalam hati.

Tempat main skate board: Dokpri
Tempat main skate board: Dokpri

Rasa penasaran membuat saya terus melangkah. Tidak jauh di sebelah kiri jalan, agak di bawah kaki lima terdapat sebuah tempat bermain sepatu roda atau skate board yang cukup menarik. Ada beberapa pemuda yang sedang bermain di sana.   Tidak jauh dari sini juga terlihat stasiun LRT Dukuh atas dan jalur layang LRT yang berakhir di kawasan ini.

Suasana senja di jalan Sudirman cukup menyenangkan. Lalu lintas lumayan ramai dan agak tersendat. Di kaki lima sendiri tidak begitu banyak pejalan kaki. Maklum di kawasan ini kebanyakan lokasi perkantoran.  

Saya berjalan lagu menuju halte busway Dukuh Atas.   Sekitar 100 meter melangkah, saya berjumpa dengan sebuah tiang berwarna biru dengan tulisan warna putih "Jak Lingko, Jakarta Besepeda." Di sisi yang lain tertulis "Parkir Sepeda" dan terjemahan dalam Bahasa Inggris "Bicycle Parking."

whatsapp-image-2022-05-29-at-3-32-38-pm-629336ed53e2c3181f56fee2.jpeg
whatsapp-image-2022-05-29-at-3-32-38-pm-629336ed53e2c3181f56fee2.jpeg
Sayangnya di dekat tiang dan sekitarnya tidak ada satu pun sepeda yang diparkir. Ada dua kemungkinan, sepedanya sudah tidak ada lagi atau sedang disewa semuanya. 

Tapi melihat di sekeliling jalan Sudirman, saya sendiri belum pernah melihat sepeda warna merah ini berkeliaran di jalur khusus sepeda. Bahkan yang naik sepeda di sore itu pun hanya ada satu atau dua orang. Bahkan yang ada meluncur di jalur sepeda ada sebuah sepeda motor dan seorang pemuda yang menggunakan skate board.

Lalu apakah kumpulan sepeda yang saya jumpai tadi merupakan kuburan sepeda Bike Sharing.? 

Ujung Jalur LRT: Dokpri
Ujung Jalur LRT: Dokpri

Saya terus berjalan dan hampir tiba di Halte Trans Jakarta Dukuh Atas, namun kembali saya harus kecewa karena halte Dukuh Atas sudah beberapa lama ditutup alias direvitalisasi. 

Saya sempat melihat jembatan penyeberangan orang yang sedang dibongkar. Ada beberapa pekerja yang masih sibuk melepaskan satu persatu rangka dari jembatan tersebut.  

Sangat sayang karena sebenarnya JPO ini merupakan JPO yang cukup cantik dengan hiasan berbentuk lingkaran warna putih dan hitam.  Mungkin halte dan JPOnya akan dibuat lebih bagus lagi dan dilengkapi dengan lift.  

 Saya terus berjalan ke selatan dan akhirnya baru di halte di dekat Bumi Putera saya bisa naik Trans Jakarta jurusan Pasar Minggu yang melipir di Jalan Sudirman dan bukan di jalur utama Trans Jakarta  yang ada di median jalan Sudirman. Kalau untuk naik jalur utama, kita harus terus berjalan terus ke Halte Karet Sudirman.

JPO di Dukuh Atas yang sedang dibongkar: Dokpri
JPO di Dukuh Atas yang sedang dibongkar: Dokpri

Nah halte Karet Sudirman memang sangat cantik dan indah. Dilengkapi dengan lift terbuat dari kaca dan JPOnya terbuka tanpa atau sehingga banyak dijadikan tempat selfie.

Demikian sekilas cerita jalan-jalan di pusat kota Jakarta dan bertemu dengan kuburan sepeda. Saya belum sempat melihat tempat lain lagi di mana bike sharing bisa kita sewa dengan hanya mengunduh aplikasi Gowes di telepon genggam.  Apakah pembaca bisa menceritakan pengalamannya?

Jakarta, Akhir Mei 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun