Pada 25 Mei 2022 kemarin saya bersama teman teman komik nonton Gala Premier film Ngeri Ngeri Sedap di Epicentrum XXI di kawasan Kuningan Jakarta Selatan.
Walaupun baru dimulai sekitar pukul 10 malam dan selesai lewat tengah malam, film yang bagus, lucu dan sarat pesan ini mampu membuat penonton terpana dan tetap antusias menyaksikan sampai selesai bersama dengan para pemain, sutradara, produser dan krew.
Film ini sangat unik karena dibintangi oleh sebagian besar pemain  etnis Batak, selain itu penulis skenario, sutradara, produser dan banyak  pendukung film ini juga berasal dari etnis Batak.
Berikut adalah lima alasan mengapa film Ngeri Ngeri Sedap ini harus ditonton baik oleh etnis Batak maupun bukan:
1.Menampilkan keindahan alam danau Toba.
Dalam film ini kita bisa sejenak melihat betapa indahnya pemandangan di danau Toba.
2. Sentuhan adat dan budaya Batak Toba.
Nah bagi etnis Batak yang mungkin sudah lama merantau ke daerah lain, bisa mengenal sekilas mengenai adat dan budaya Batak yang ditampilkan dalam film ini..
Walau mungkin tidak 100 persen tepat, Bene Dion Rajagukguk, selaku sutradara dan penulis skenario mengaku sempat konsultasi dan riset yang cukup mendalam untuk menyuguhkan adegan upacara adat yang ada dalam film ini.
3. Â Lagu dan gaya hidup orang Batak.
Dalam film ini juga ditampilkan banyak lagu yang dilantunkan dengan santai dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika Pak Domu bertandang ke Lapo dan bertemu dengan teman-temannya.
4. Belajar istilah -istilah kekerabatan orang  Batak.
Dalam film ini kita banyak berkenalan dengan istilah kekerabatan orang Batak seperti  boru, nang Boru, opung, opung doli, tulang , nang tulang  Amang  dll.  Tentunya berguna baik bagi etnis Batak di perantauan maupun etnis non Batak.
5, Mengingatkan pentingnya keluarga
Namun dari sekian banyak pesan yang dibawa oleh film ini. Ada satu pesan yang akan membuat kamu terharu. Â Yaitu bahwa kemanapun kamu pergi, keluarga adalah tempat untuk kembali pulang dan menemukan segala kehangatannya.
Film Ngeri Ngeri Sedap bercerita tentang masalah keluarga Batak yaitu Pak Domu (Arswendy Beningswara Nasution) dan istrinya Mak Domu (Tika Panggabean) bersama keempat anaknya.
Anak pertama, Domu (Boris Bokir Manullang) pergi merantau dan sudah akan menikah dengan gadis Sunda. Padahal sebagai anak sulung diharapkan untuk menikah dengan boru Batak.
Anak kedua, Sarma (Gita Bebhita Butar-Butar), tinggal bersama kedua orang tuanya di kampung dan menjadi pegawai negeri. Satu-satunya anak perempuan dalam keluarga.
Anak ketiga , Gabe (Lolox), lulusan fakultas hukum dan diharapkan orang tuanya untuk menjadi hakim atau jaksa, tetapi malah memilih menjadi komika atau pelawak yang lumayan terkenal.
Anak bungsu, Sahat (Indra Jegel), lebih suka tinggal di Jawa walau sebagai anak lelaki bungsu yang diharapkan untuk menjaga orang tua di kampung dan menerima warisan.
Nah kisah dimulai dengan Mak Domu dan Pak Domu yang kangen dengan ketiga anaknya yang merantau dan sudah beberapa tahun tidak pulang. Â Sementara opung (nenek) mereka ingin merayakan pesta adat untuk para pakhopu atau cucu dan meminta kepada Pak Domu agar mereka hadir pada pesta adat tersebut.
Karena sulit diminta pulang dengan baik-baik akhirnya Pak Domu memainkan sandiwara bahwa Mak Domu minta  cerai.
Bagaimana kelanjutan  kisahnya? Saksikan Drama komedi yang lucu, kocak, dan mengaduk perasaan ini di bioskop kesayangan anda mulai 2 Juni 2022 nanti.
Dijamin kamu, baik yang etnis  Batak maupun bukan akan suka  dan menikmati film ini sebagaimana film ini tetap membuat saya terjaga dan terhibur hingga lewat tengah malam.
Dan untuk membuat kalian lebih penasaran ada beberapa catatan dalam Gala  Premier  kemarin malam, antara lain sebuah pantun dari Indra Jegel :
"Petir bukan sembarang petir
Tetapi menyambar sebuah titi
Terimakasih buat yang sudah hadir
Begini tanggapan Lesti."
Sementara Bene Dion sendiri menyampai pesan yang singkat namun sangat bermakna, yaitu "Tetaplah mencintai keluarga dengan segala kekurangan dan kelebihannya."
Selamat nonton dan salam komik kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H