Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mau Pesan Soto di Bogor Ini, Harus Rela Antre Bak Beli Minyak Goreng

23 Mei 2022   08:27 Diperbarui: 30 Mei 2022   08:19 1914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu kami kebetulan jalan-jalan ke Bogor sambil berburu kuliner khas kota hujan ini. Apa lagi sudah cukup lama tidak mampir ke sini semenjak pandemi merebak. Karena kebetulan akhir pekan kawasan pusat kota Bogor lumayan ramai sehingga jalan raya sedikit tersendat.

Salah satu tujuan utama adalah menikmati berbagai jenis asinan di Gedung Dalam yang sudah menjadi legenda di Bogor. 

Di sini kami memesan asinan buah dan sayur serta berbagai minuman seperti manisan pala yang nikmat.  Kami juga membeli berbagai jenis makanan untuk dibawa pulang.

Tempat ini juga menjual berbagai jenis buah baik jeruk, jambu dan alpukat mentega. Namun yang menarik adalah sebuah gambar durian Bawor yang terpampang besar. 

Sayangnya ketika ditanyakan kepada karyawan di sana, ternyata durian ini sedang tidak musim sehingga tidak tersedia. Dan ketika ditanya harganya sekitar 50 ribu ke atas sebuahnya. Mungkin kami akan kembali di lain waktu untuk mencoba durian Bawor ini.

Durian Bawor: Dokpri
Durian Bawor: Dokpri

Ketika waktu mendekati pukul 4 sore, kami melanjutkan jalan-jalan berburu kuliner di sekitar Gang Aut dan Jalan Surya Kencana serta Jalan Siliwangi.  

Di sini, kebetulan melihat sebuah gerai yang ada di tepi jalan di dekat Alfamart yang sangat ramai.  Di depan warung ini berderet beberapa belas  orang yang sedang mengantre untuk membeli makanan.

Tertarik dengan panjangnya antrean, kami pun tidak mau ketinggalan untuk mengantre. Ternyata di sini dijual soto kuning yang sudah cukup terkenal di Bogor.  

Selain daging dan perkedel, tersedia juga berbagai jeroan seperti babat, limpa, paru, kikil dan hati.  Uniknya walau antrean tidak terlalu panjang, namun bergerak sangat lambat karena seorang yang antre bisa saja memesan 5 porsi dan juga banyak yang untuk dibawa pulang.

Sekitar satu jam antre, baru tiba giliran saya untuk dilayani memesan isi soto. Kita diberi sebuah piring dan kemudian mengambil apa saja yang disukai, baik daging, pergedel atau jeroan.

Namun tentunya ini belum selesai, karena setelah selesai memesan, piring kita masih harus anter lagi untuk dipotong-potong isinya dan diberi kuah soto, jeruk, sambal, nasi, dan juga bawang goreng. Selanjutnya kitab oleh tetap antre atau meninggalkan antrean sambil mengingat antrean piring.  

Suasana di Warung Soto: Dokpri
Suasana di Warung Soto: Dokpri

Satu per satu piring dan plastik berisi jeroan mengantre dan pembelinya akan dipanggil bila antrean piring atau plastik sudah sampai di tempat penjual untuk dieksekusi.  

Kira-kira setengah jam kemudian, barulah giliran piring kami tiba.  Daging dan jeroan segera diiris-iris dan kemudian dimasukkan ke mangkok sesuai permintaan. 

Kemudian dilengkapi dengan kuah soto yang berwarna kuning. Konon kuah soto di tempat ini memakai susu dan bukan santan sehingga memiliki aroma dan rasa yang khas.  Setelah itu, kami juga diberi piring dengan nasi sesuai pesanan.

Harga makanan di sini tentunya tergantung banyak atau sedikitnya isi soto yang kita pesan. Secara rata-rata satu piring soto dengan daging, pergedel dan beberapa potong jeroan seperti paru, dan babat dapat ditebus dengan harga sekitar 50 ribu.  Lumayan mahal untuk ukuran gerai tepi jalan. 

Nah untuk menikmatinya bisa saja langsung di tempat atau dibawa pulang. Bisa juga duduk di dalam toko Alfa Maret yang ada di dekat warung ini. 

Untuk bisa duduk di Alfa Maret ini, kita harus memesan minuman kekinian seperti kopi latte dan sejenisnya, Kita tidak boleh hanya membeli sebotol air mineral.

Sebenarnya rasa sotonya lumayan lezat dan gurih, bahkan hingga agak malam antrean masih ada walau tidak seramai sore. Bahkan ada seorang pelanggan yang bercerita bahwa pernah mengantre dan ketika sampai gilirannya sudah habis.  

Belum puas dengan makan soto, malam harinya kami juga masih mampir ke sebuah caf yang bernama El Caf Resto yang ada di kawasan kompleks Ruko V Point di Jalan Pajajaran.  Masih satu kompleks dengan roti Siunyil.  

Caf ini menyajikan berbagai makanan ringan seperti toge goreng, laksa Bogor dan juga berbagai kudapan seperti singkong goreng atau colenak. Lumayan untuk mengisi perut lagi setelah lama-lama antre di depan warung soto. 

Demikian sekilas cerita berburu kuliner di Bogor. Dan yang berkesan adalah cerita antre soto tadi. 

Buat kamu yang suka kulineran ke Bogor, boleh sekali-kali mencoba Soto Kuning di kawasan Gang Aut di Jalan Siliwangi di pusat kota ini. Syaratnya harus rela antre sekitar  satu setengah jam tergantung ramainya pembeli.

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun