Namun yang paling menarik adalah sebuah pesawat terbang yang dipamerkan tepat di halaman Gedung. Pesawat DC3 yang parkir dan tidak lagi terbang. Â Saya mendekati pesawat tersebut dan kemudian mengelilinginya sambil mengagumi bentuknya yang nyaris sempurna. Pesawat DC3 Dakota merupakan salah satu pesawat yang konon paling lama terbang baik sebagai pesawat militer maupun sipil.
Salah satu ciri khas pesawat ini adalah posisi kokpit yang unik tidak seperti pesawat modern pada umumnya. Pesawat ini dalam keadaan normal mempunyai kokpit yang lebih tinggi dibanding ekor pesawat. Â
Saya perhatikan lambang yang ada di dekat hidung pesawat tepat di bawah jendela. Ada logo bertuliskan CPA dan bola dunia berwarna biru tua dengan peta warna kuning keemasan, Pada mulanya sangat sulit untuk mengenal peta itu.Â
Setelah diperhatikan lebih seksama dengan memiringkan kepala, baru kemudian saya ingat bahwa peta itu adalah peta Hong Kong dan pulau-pulau di sekitarnya, termasuk sebagian pulau di Nusantara seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Di atasnya juga ada kepulauan Filipina.
Pesawat DC3 ini dilengkapi dua buah mesin besar dengan baling-baling yang memunya tiga bilah atau blade dan di bawahnya dibatasi pagar dengan pembatas berupa pot bunga yang indah.Â
Tulisan Cathay Pacific Aiways dengan hurud C, P dan A berwarna merah tampil manis di kedua sisi fuselage atau badan pesawat, sementara bendera Union Jack terpampang gagah di ekor alias Vertical Stabilizer. Yang unik pesawat ini mempunyai Tanda Pendaftaran dan Tanda Kebangsaan VR-HDA. Â Â
Tidak seperti pesawat Cathay Pacific yang terbang saat ini yang mempunya Tanda Kebangsaan B. Â B adalah tanda kebangsaan untuk Tiongkok sedangkan VR adalah tanda kebangsaan untuk Hong Kong kala teritori ini masih berada di bawah kedaulatan Inggris.
Di depan pesawat ini ada sebuah plakat yang mengungkap identitas dan sejarah pesawat DC3 ini. Ternyata ini adalah pesawat yang bernama Niki dan merupakan satu dari dua pesawat type Dakota yang pertama kali dioperasikan oleh Cathay Pacific pada 1946.  Selain Niki, ada lagi saudari atau kakaknya  yang bernama Betsy dan sekarang dipamerkan di Hong Kong Museum of Science and Technology di Tsim Sha Tsui East.