Kalau Palembang punya Jembatan Ampera, maka London punya Tower Bridge. Dua jembatan ini punya satu karakteristik yang sama, yaitu bisa diangkat atau terbuka untuk mengakomodasikan kapal yang lewat di bawahnya.Â
Sayangnya, fitur tersebut sudah sejak lama tidak difungsikan lagi di Jembatan Ampera di Palembang karena alasan tidak praktis. Â Namun tidak demikian dengan Tower Bridge di London. Jembatan itu masih bisa terbuka agar kapal-kapal bisa lewat di bawahnya.
Ke Jembatan yang membentang megah inilah kami pergi sambil menyusuri pedestrian di tepian sungai Thames. Â
Walau cuaca dingin masih berembus di pertengahan mendekati akhir bulan Februari, tetapi rasa senang dan gembira membuat perjalanan ini tetap dan selalu menyenangkan.Â
Apalagi bersama anak-anak yang selalu ceria. Lucu dan aktif bermain. Â Kelebihan jalan-jalan di London pada sekitar Februari adalah jumlah wisatawan yang tidak terlalu ramai sehingga untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata, dirasakan lebih nyaman dan leluasa.Â
Sesekali kami duduk beristirahat di kursi yang ada di tepi sungai sambil memandang kapal-kapal pesiar yang lalu Lalang membawa wisatawan dengan latar belakang Tower Bridge di kejauhan. Tampak anggun dan ikonik dengan dua buah menaranya yang memiliki arsitektur Neo Gotik. Â
Jembatan  ini juga dilengkapi dengan dua buah walkway di ketinggian yang menghubungkan ke dua menara sehingga pejalan kaki tetap bisa menyeberang walau jembatan di bawahnya sedang terbuka. Sementara kalau kami menoleh ke belakang, tampak tembok angkuh dan menara-menara kuno Tower of London dengan seribu rahasia yang dipendamnya.
Kami berjalan terus mendekati jembatan dan kemudian tiba di salah satu menara. Â Ternyata ini adalah North Tower. Â Dari sini ada dua pilihan, terus berjalan menyeberangi sungai Thames menuju ke South Tower, atau menikmati Tower Bridge Experience.Â
Dengan mengikuti Tower Bridge Experience ini, wisatawan bisa naik ke North Tower  lalu menuju ke Walkway dan  menikmati pemandangan sungai dan lalu lintas jembatan di bawahnya dari ketinggian sekitar 40 meter dan kemudian turun di South Tower.  Perjalanan dilanjutkan menuju ke ruang bawah tanah tempat di simpan mesin uap yang pertama kali dipakai untuk memberi tenaga untuk menarik kedua bascule jembatan ini.