5. Hadirnya sosok Laila, perempuan desa yang harus menjual diri namun memiliki obsesi akan barang-barang mewah yang dikumpulkan melalui kliping dari majalah Amerika dan berharap suatu saat akan ada lelaki yang membelikan barang-barang tersebut. Dahlia sendiri harus menjalani hidup seperti ini karena ditinggal oleh suaminya. Â
Nasibku yang Malang
Air mata berlinang
Dirundung malang.
Demikian lirik lagu yang kerap dinyanyikan Laila dengan nada seriosa nan sendu menyayat hati.
6. Nilai Rupiah yang masih sangat tinggi.  Dalam film ini, kita dapat menyaksikan nilai  Rupiah yang lumayan tinggi.  Gunawan saja bermaksud memberikan upah kepada Iskandar dengan hanya beberapa ribu Rupiah.  Sementara ketika Norma berbelanja kue-kue untuk keperluan pesta di Kawasan Braga, sempat terlihat stoples berisi kue dengan harga hanya Rp. 1,50.
7. Hiburan tradisional yang lumayan meriah. Ketika Iskandar dan Puja selesai menghabisi Gunawan, mereka sempat bingung dan kemudian kabur menjelajah tempat hiburan rakyat berupa pasar malam di mana terdapat komedi putar yang sederhana serta orang-orang yang menari  ngibing dan jaipongan.  Namun pada waktu itu jaipongan sendiri mungkin belum lahir.
8. Lotere dan judi : Â Dalam film ini juga digambarkan Puja yang kecanduan main judi serta sering kali membeli lotere yang dijual oleh serang bocah di tempat Puja suka main bilyar.Â
Untuk pembaca yang ingin menyaksikan film-film karya Usmar Ismail, mungkin masih bisa menyaksikan sampai 2 April mendatang di Bioskop Metropole XXI.
Selamat Hari Film Nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H