Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nggak Nyangka, Begini Rasanya Divaksin Covid-19

8 April 2021   09:19 Diperbarui: 8 April 2021   09:44 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mendaftar hampir dua bulan lalu, akhirnya dosen dan staff di kampus kami mendapat panggilan untuk menerima vaksin Covid 19 pada tanggal 7 April 2021. Tempatnya di Sekolah Pelita Harapan di kawasan Lippo Karawaci.

Sesuai informasi waktu vaksinasi antara pukul 8-13.  Saya sendiri tiba di tempat sekitar pukul 10.15 pagi.  Petugas satpam mengarahkan saya ke lokasi pemberian vaksin yaitu di belakang sekolah, tepatnya di lapangan olahraga.  

Dokpri
Dokpri
Tempatnya lumayan nyaman dan luas dengan ratusan kursi yang sudha berjejer tapi dan sesuai protokol kesehatan alias menjadi jarak.

Petugas yang menyambut memberi saya nomor antrian yaitu nomor 213 dan selembar kertas yang merupakan formulir skreening calon penerima vaksin.

Ada beberapa pertanyaan seperti apakah kita pernah menderita penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes, TBC atau bahkan HIV atau pernah menderita Covid sebelumnya.

Suasana lumayan ramai namun tetap nyaman.  Di tempat ini juga disediakan minuman hangat berupa teh dan juga air mineral serta berbagai jenis makanan ringan yang dapat kita nikmati sambil menunggu antrean. 

Sewaktu saya datang, antrean yang dipanggil baru sekitar nomor 97 -100 sehingga masih 113 orang lagi.  Sekali panggil biasanya 4 nomor. 

Kalau bosan duduk menunggu, kita juga bisa melihat-lihat fasilitas sekolah seperti kolam renang dan juga halaman sekolah yang asri dengan berbagai jenis pohon lengkap dengan keterangan nama spesies pohon tersebut.

Foto: dokpri
Foto: dokpri
Sekitar pukul 11.40 diumumkan bahwa pelayanan akan dihentikan pada pukul 12 siang untuk memberikan kesempatan kepada petugas untuk istirahat sholat dan makan.  Pada waktu itu nomor antrian sudah mendekati nomor 200.

Wah, mungkin saya akan dipanggil setelah istirahat, pikir saya dalam hati sambil berharap dapat dilayani sebelum pukul 12.

Lumayan deg deg an sedikit sampai akhirnya nomor 213 dipanggil pas sebelum istirahat.  Nah ketika diadakan pemeriksaan tekanan darah, ternyata tekanan darah saya lumayan tinggi sehingga disarankan konsultasi ke dokter di deretan kursi sebelah.  

Namun oleh dokter kemudian dijelaskan bahwa masih tidak terlalu tinggi dan mungkin hanya sesaat saja karena saya tidak punya riwayat hipertensi, akhir saya tetap boleh divaksin.

Ternyata walau jarum suntik untuk vaksin sering terlihat cukup panjang, tetapi sama sekali tidak ada rasa sakit waktu disuntik. Bahkan sama sekali tidak terasa dan dalam waktu beberapa detik saja suster mengatakan bahwa saya sidah divaksin. 

Saya kemudian memperoleh sebuah kertas bertuliskan nama dan juga informasi untuk datang kembali bukan depan untuk vaksin kedua.

Namun kartu tersebut disimpan ikeh petugas karena setelah divaksin ada masa observasi selama 30 menit.  Ini untuk melihat reaksi tubuh terhadap vaksin, apakah merasa pusing atau mungkin ada juga yang sampai pingsan.

Ada sekitar 30 orang yang sedang diobservasi dan ada sekitar 30 orang lagi yang antre menunggu divaksin. Sementara petugas sedang istirahat.

Nah ternyata setelah divaksin saya sama sekali tidak mengalami hal-hal yang aneh. Saya mengobrol dengan rekan-rekan sambil menunggu sekitar HAM 13 siang.

Namun yang sama-sama dirasakan siang itu sehabis divaksin adalah rasa lapar. Maklum tidak disediakan makan siang dan hanya makanan kecil dan minuman. Akhirnya makanan kecil pun menjadi korban dikonsumsi untuk menjinakkan cacing yang kelaparan.

Sambil menunggu, kami juga semoat berfoto dengan latar belakang tulisan 'Saya Sudah Divaksin'.

Ternyata begitulah rasanya habis divaksin dan hingga malam tadi saya juga tidak merasakan apa-apa. Tidak pusing, tidak juga demam atau meriang atau keanehan apa-apa.

Semoga kita semua tetap sehat dan kamu semua menunggu giliran vaksin yang kedua nanti.

Salam Sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun