Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu pilar yang digadang-gadang bisa mewujudkan masyarakat madani.
Walaupun istilah masyarakat madani sering kita dengar dan tampak sangat menjanjikan untuk dapat diwujudkan, namun banyak di antara kita sendiri sesungguhnya belum memahami secara komprehensif makna dari masyarakat madani. Bahkan para ahli juga mempunya batasan dan definisi yang bervariasi dan beragam sesuai dengan pengalaman, pengetahuan dan aspirasi yang diembannya.
Karena itu ada baiknya kita sedikit banyak membahas mengenai masyarakat madani dalam konteks pendidikan kewarganegaraan. Bukan untuk menjadi pakar dan ahli untuk menjelaskan apa itu masyarakat madani, melainkan setidaknya dapat menjiwai dan merasakan serta ikut serta memperjuangkan cita-cita terciptanya masyarakat madani di negeri tercinta ini.
Kata masyarakat madani sendiri merupakan padanan kata dari istilah dalam bahasa Inggris 'Civil Soceity'. Â Secara etimologi kata madani sendiri diserap dari bahasa Arab yang berarti berperadaban, beradab atau civilized. Istilah lengkap untuk civil soceity dalam bahasa Arab disebut sebagai almujtama'al-madani. Sementara dalam bahasa Arab juga ada kata tamaddun yang artinya civilization atau peradaban. Â Selain masyarakat madani, ada beberapa istilah yang bisa dijadikan sinonim seperti istilah masyarakat sipil atau masyarakat kewargaan.
Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan masyarakat madani ada baiknya kita mengenal beberapa ciri yang bisa dijadikan kata kunci seperti: ideal, maju, bermoral, kebebasan individu, demokratis, stabil, berbudaya, berkeadilan, Â dan juga supremasi hukum .
Untuk itu kita dapat secara bebas mengatakan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat yang ideal dimana anggota masyarakatnya memiliki peradaban yang maju yang berdasarkan pada prinsip moral yang menjamin adanya keseimbangan antara kebebasan individu dan kestabilan masyarakat. Â Pada saat yang sama, peri kehidupan di dalamnya mempunyai energi positif yang mendorong insiatif bagi setiap individu dalam berbagai bidang dan sendi kehidupan.
Untuk lebih mendalami pengertian masyarakat madani, ada baiknya kita mengenal  beberapa karakteristik  yang menjadi satu kesatuan yang integral yaitu adanya free public sphere, demokratis, toleransi, pluralisme, dan keadilan sosial dan berkeadaban.
Secara sederhana yang dimaksud dengan free pubic sphere adalah kebebasan berpendapat tanpa adanya rasa kawatir atau waswas hanya karena memiliki pendapat yang berbeda dengan penguasa. Singkatnya tidak akan ada pembungkaman pendapat secara tiranik dan otoriter oleh penguasa.
Karakteristik kedua yang ada pada masyarakat madani adalah demokratis. Â Di dalam masyarakat yang demokratis, warga mempunyai kedaulatan untuk menyatakan aspirasinya sepanjang tidak merugikan orang lain dan diatur menurut hukum yang berlaku. Â Dalam masyarakat yang demokratis juga warga selalu berlaku santun dalam interaksinya dengan anggota masyarakat lain dan tidak terbelenggu dalam sekat-sekat suku, etnis, ras, ataupun agama.
Sementara itu masyarakat madani juga memiliki karakteristik yang toleran dimana perbedaan dan keberagaman selalu dijunjung tinggi. Di dalam toleransi akan selalu ada rasa hormat terhadap kegiatan serta pendapat kelompok lain yang mungkin berbeda.
Karakteristik yang juga tidak kalah pentingnya dalam masyarakat madani adalah pluralisme. Â Pluralisme mempunyai makna yang mirip namun lebih mendalam dibandingkan toleransi. Sikap pluralisme tidak hanya menghargai adanya keberagaman, namun juga menjiwai bahwa keberagaman itu adalah suatu keniscayaan, bernilai positif dan bahkan sebagai rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Keadilan merupakan karakteristik yang wajib eksis dalam masyarakat madani. Yang dimaksud dengan keadilan di sini adalah adanya keseimbangan dan distribusi yang proporsional di antara anggota masyarakat. Dengan kata lain tidak adanya monopoli atau penguasaan yang berlebihan atas suatu aspek kehidupan pada kelompok masyarakat tertentu saja.
Kita sudah membahas sedikit banyak mengenai beberapa karakteristik masyarakat madani. Tentu saja masih banyak lagi sifat dan atribut yang dapat diberikan kepada civil soceity yang dicita-citakan oleh rakyat Indonesia ini.
Dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan, diharapkan peserta didik dapat lebih memahami banyak hal yang menjadi prasyarat untuk terwujudnya masyarakat madani yang diinginkan. Lalu apakah masyarakat madani sudah tercipta di negeri kita tercinta ini.?
Semoga Anda dan kita semua dapat menjawabnya dengan hati dan jiwa yang jujur!
8 Maret 2021
Sumber:
- Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, 2016
- Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Syahrial Syarbaini, Gahlia Indonesia.
Penulis adalah Dosen di Universitas Pelita Bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H