Kebetulan waktu sholat Jumat hampir tiba, walau saya masih sedikit lelah karena baru saja beristirahat di apartemen atau rumah Azwar di kawasan Najma di Doha, Maklum baru pagi tadi tiba di Qatar setelah perjalanan lumayan jauh dari tanah air.
Untuk sholat Jumat, Azwar mengusulkan pergi Masjid Agung Negri Qatar. Kebetulan ada kendaraan milik teman yang juga pekerja asal Indonesia, Sebut saja namanya Syamsudin.
"Ayo pakai ghamis ini", kata Azwar lagi ketika saya sedang sibuk mencari sarung. "Di Doha sini lebih enak dan nyaman pakai ghamis", sambung Azwar lagi sambil memberikan sehelai ghamis berwarna coklat tua. Tidak sampai 1 menit ghamis tadi sudah bertengger manis di tubuh saya. Wah cepat dan praktis sekali memakainya.
Dari tempat parkir, kemegahan masjid sudah terlihat walau jauh dari kesan mewah. Sekilas bentuknya seperti sebuah benteng dengan warna kekuningan terbuat dari batu pasir arau sandstone. Sebuah menara yang lumayan tinggi dan puluhan kubah menghiasi atap masjid.
Dari informasi kemudian saya baru tahu bahwa masjid ini mempunyai banyak sekali kubah besar dan kecil yaitu secara total ada 93 kubah.  Ada  65 kubah di sekitar bagian segi empat sebelah luar masjid dan 28 kubah dengan ukuran lebih besar di bagian tengah masjid.  Wah lebih banyak dari 80 kubah yang ada di masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi.
Kami segera mendekat masjid dan menuju ke ruang wudhu di bagian bawah tanah. Kesan mewah baru terasa ketika berada di bagian dalam masjid.
Ada banyak pintu besar  berkaca patri yang memberikan penerangan alami yang cukup di siang itu. Walaupun demikian  ratusan lampu tetap dibiarkan menyala.  Ruangan masjid juga memiliki mezanine untuk jemaah perempuan yang berkapasitas sekitar 1200 orang sementara ruang utama bisa menampung lebih 11 ribu  orang jemaah.Â
Selepas sholat, saya sempatkan mengagumi keindahan dan kemewahan interior masjid ini. Mihrabnya tampak mewah terbuat dari marmer putih dengan lengkungan bersusun tiga menjulang  sampai ke atap masjid.