Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Kerusuhan Mei 1998 dari Singapura

14 Mei 2020   10:26 Diperbarui: 14 Mei 2020   10:47 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 28 Mei 1998, pesawat Singapore Airlines saya mendarat di Bandara Soekarno Hatta.

Dalam perjalanan ke rumah dengan taksi ,saya sempat menyaksikan deretan gedung gedung yang telah hancur dan gosong terbakar . Hati ikut sedih karena di sebagian gedung dan pusat perbelanjaan itu ada banyak kenangan yang ikut terbakar .

Selama beberapa tahun kemudian jalan jalan kota Jakarta dihiasi dengan deretan gedung berwarna hitam atau kaca kaca  yang retak .

Kisah lebih menyeramkan mengenai tragedi ini khususnya apa yang terjadi  di kawasan Lippo Mal Karawaci dan Yogya Mal di Klender membuat hati makin sedih .

Kini 22 tahun telah berlalu, sebagian besar masyarakat telah melupakan kerusuhan Mei 1998 ini . 

Apalagi   generasi yang masih balita atau belum lahir pada saat itu tentu tidak ikut merasakan kengerian peristiwa itu.

Sementara itu, sebagian kita yang tidak  menjadi korban langsung mungkin juga sudah melupakan tragedi tersebut . 

Namun bagi saudara saudara kita yang harus kehilangan harta benda dan tempat usaha atau bahkan kehilangan sanak saudara , peristiwa tersebut tidak mungkin dapat dilupakan seumur hidup.

Peristiwa ini dapat dijadikan pelajaran sekaligus rekam jejak sejarah dimana rakyat jelata sering dijadikan korban dan kambing hitam  oleh pihak pihak yang memiliki agenda politik tersendiri.

Sayangnya hingga saat ini, kita tidak pernah tahu siapa sesungguhnya pihak yang bertanggungjawab atas tragedi memilukan yang telah menoreh sejarah kelam bangsa 

Mungkin sang waktu yang nanti akan menghapus peristiwa ini dari memori kita , sama seperti peristiwa dan tragedi yang jauh lebih besar yang terjadi di akhir orde lama yang menandai timbulnya orde baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun