Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mudik Terakhir: Tragedi Dalam 5 Babak

9 Mei 2020   14:59 Diperbarui: 9 Mei 2020   15:00 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skenario Film Pendek 

MUDIK TERAKHIR

Tragedi 5 Babak

Tokoh dalam cerita
Retno:
Seorang istri yang tinggal di Jakarta , berasal dari Yogya . Dalam dilema antara mudik atau tidak karena ibu sakit dan suami masih harus kerja
Azwar : Suami Retno, berasal dari Palembang
Syaiful : Adik Azwar, tinggal bersama Azwar dan Retno di jakarta
Suharti: ibu Retno , sedang sakit dan tinggal di Yogya
Joko: Adik Retno

Babak 1

Lokasi di rumah kontrakan  Azwar dan Retno di kawasan Pulogadung. 

Hari sekitar pukul 5 sore dan mereka sedang menunggu taksi online yang akan mengantar ke Terminal Pulo Gebang

Di beranda rumah, sebuah koper sudah siap  ditemani ransel dan beberapa kotak Indomie sebagai oleh oleh

Azwar: Dik Retno cepetan dandannya ini taksi online sudah mau sampai.

Retno (sambil merapihkan lipstik ) : Ya mas .. ini mau ke toilet dulu .
Retno bergegas ke belakang rumah dan ke toilet . 

Di ruang makan Retno melihat Syaiful yang sedang kuliah online melalui handphone . Katanya sih pakai aplikasi zoom yang lagi heboh.

Syaiful; Mbak Retno , nanti sebelum lebaran aku ikut ke Yogya ya!
Retno (bergegas ke toilet) : Insya Allah, nanti seminggu sebelum lebaran kamu bisa bareng mas Azwar ke Yogya.  Kamu pasti kangen sama si Narti cewek tetangga rumahku toh?

Syaiful (sambil garuk-garuk kepala) bangkit dari kursi dan menuju dispenser mengambil segelas Aqua : lah iya, dua hari lagi puasa, mbak Retno dan Bang Azwar ke Yogya , lah  aku sendirian toh di Jakarta?

Retno (setengah berteriak dari dalam toilet): Abangmu itu cuma sebentar di Yogya , cuma mengantar aku sekalian nengok ibu yang lagi sakit.  

Syaiful: Oh begitu , Lalu kembali duduk menatap ponsel .

Azwar: (setengah berteriak dari halaman ):  Dik Retno, cepat ! ini abang taksi sudah datang.  

Sebuah taksi online Ertiga warna hitam berhenti di depan rumah. supir nya lelaki berusia 40 tahunan berbadan kurus , berkumis tipis dan berambut sedikit ikal. Membuka kaca jendela :   Pak Azwar, ke Terminal Pulo Gebang?

Azwar (menjinjing koper dan ransel ke dalam mobil) : ya . Tunggu sebentar bang, istri saya masih ke toilet.

Supir turun dan ikut membantu memasukan barang-barang ke mobil:
Supir kembali ke kemudi: Baik pak, mau mudik kemana Pak?

Azwar: Ini antar istri ke Yogya .
Retno tergopoh -gopoh keluar rumah diikuti oleh Syaiful yang berdiri  di depan pagar.
Retno:(sambil naik ke mobil dan menutup pintu ) Syaiful , hati hati yang jaga rumah!

Azwar naik ke mobil menutup pintu lalu duduk di samping supir : Yuk jalan bang , bus nya berangkat sehabis maghrib .

Supir : baik pak.
Mobil pun meluncur di jalan kota Jakarta yang lumayan ramai. Langsung menuju Pulo Gebang

Babak 2

Di dalam mobil yang sedang melaju lancar menuju ke terminal Pulo Gebang .
Retno; (sambil merapikan lipstik nya dan bercermin melalui layar ponsel)
Mas, mbok yah kamu tinggal lebih lama di Yogya , kasihan ibu dan temani aku sampai lebaran .

Azwar: (menengok ke belakang sambil kedua tangan memegang ponsel)
Dik Retno , Aku ini khan belum cuti. masih harus masuk loh sampai seminggu sebelum lebaran .  Jadi aku tinggal dua malam saja di Yogya , lalu terus kembali ke Jakarta.   Nanti seminggu sebelum lebaran aku dan Azwar menyusul kamu ke Yogya .
Tapi lebaran tahun depan kita mudik ke Palembang ya.  Sudah 3 lebaran sejak kita nikah selalu ke mudik Yogya .

Retno : (sambil sedikit cemberut)
Yo wis karepmu . Sudah 3 tahun kita nikah tapi belum juga aku hamil mas . Aku harap ini mudik menjadi mudik terakhir ke Yogya tanpa membawa cucu buat ibu bapak di Yogya.

Mereka berdua kemudian kembali asyik main ponsel.  

Abang supir sedikit senyum -senyum menguping obrolan pasangan muda tersebut .

Tidak lama mobil pun tiba di terminal Pulogebang .

Babak 3

Terminal  bus Pulo Gebang lumayan ramai sore itu.  Bus yang akan membawa Azwar dan Retno sudah siap berangkat.  
Azwar dan Retno sudah duduk di kursi yang lokasinya tepat di belakang supir. Penumpang bus sekilas nampak penuh karena hampir tidak ada kursi yang kosong .

Bus kemudian berangkat meninggalkan terminal dan memasuki JORR untuk kemudian melintas di jalan tol Cikampek langsung menuju arah Timur .

Retno: (sambil memegang ponsel )
Mas , boleh pinjam power banknya , aku lupa bawa dan ini baterai ponselnya sudah habis . Aku lupa loh bilang ibu bahwa kita ke Yogya malam ini.
Azwar: (sedikit kaget karena baru terbangun sejenak dari tidur ayam)
Sebentar aku wa dulu ke Yogya .
Azwar merogoh saku celana dan mengambil ponselnya .
Bus terus melaju cepat dan langit di luar mulai meredup tanda malam telah menghampiri.

Azwar : (sambil menepuk jidat)
Waduh, baterai ponselku juga habis.
Azwar berdiri dan mengambil ransel yang ada di tempat bagasi di atas kursi.
Sejenak dia merogoh kesana -kesini namun tidak menemukan apa yang dicari .
Azwar:  Koq bisa aku juga lupa membawa power bank dan kabel ponsel.

Retno : Waduh nasib. Bakal gak bisa main hape deh semalaman .

Bus terus melaju di keheningan malam .

Babak 4

Di rumah kontrakan di Jakarta. Syaiful masih asyik sendirian main ponsel di ruang tamu.
Jam dinding menunjukan waktu jam 8 lewat 17 menit .
Suasana rumah tampak sepi, TV yang menempel di dinding menyiarkan  iklan dengan bintang sinetron sekaligus bintang iklan .
Tiba tiba ponsel berdering :

Abang ojol:  Mas , ini pesanan makanan sudah sampai. Nasi Padang dan ayam bakar .

Syaiful bergegas membuka pintu dan menerima bungkusan plastik berisi makanan yang dipesan sekitar 45 menit lalu.  Semenjak wabah korona merajalela, Syaiful lebih suka memesan makanan daring dibandingkan makan di warung atau keluar rumah .

Syaiful : Terima kasih bang
Syaiful segera membuka bungkus dan menikmati nasi Padang lengkap dengan sayur nangka , daun singkong, ayam bakar dan sambal Ijo yang lezat.
Seusai makan , sambil menikmati sebatang rokok , Syaiful duduk di kursi plastik yang ada di beranda kontrakan.

Dia tiba-tiba ingat bahwa sejak berangkat tadi, bang Azwar dan mbak Retno belum sempat memberi khabar baik melalui telepon atau juga whatsup.
Azwar segera menelpon Bang Azwar namun rupanya ponselnya sedang tidak aktif atau berada di luar jangkau an.
Sambil menggerutu Azwar kembali menelpon Mbak Retno dan kemudian mendapat jawaban bahwa ponsel mbak Retno pun dalam keadaan tidak aktif .

Babak 5

Lokasi : Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kamar perawatan  di salah satu bangsal.
Waktu besuk  siang sekitar pukul 11.30.
Azwar dan Retno berjalan di koridor dan mencari kamar tempat Bu Suharti (ibu Retno)  dirawat. Keduanya memakai pakaian berwarna putih putih yang tampak bersih .

Kebetulan Ibu Suharti sedang sendirian di tempat tidur karena sedang tidak ada yang menjenguk dan Joko, adik Retno yang menjaga ibu sedang keluar ruangan untuk membeli makanan dan sholat .
Retno: (sambil mencium tangan dan kemudian memeluk sang ibu)  Ibu,  saya dan mas Azwar datang menjenguk,  Sejak kapan ibu di rumah sakit ?

Suhartini : sejak dua hari lalu. Apa khabar Nduk ? Tanya Bu Suharti sambil memeluk Retno.
Azwar juga memberi salam dengan mencium tangan dan memeluk sang ibu mertua . Tidak ada satu kata pun yang diucapkan kecuali menunduk dan kemudian duduk di kursi .
Suharti  : Kapan  kalian datang dan mengapa tidak memberi khabar sebelumnya ?
Sang ibu berpindah posisi dari berbaring ke posisi duduk dan terus memberondong Retno dengan berbagai pertanyaan .
Suharti: (sambil mengelus perut Retno dan berbisk) ; Kapan kamu memberi ibu cucu?
Retno : Ini adalah mudik terakhir kami. kami ingin pamit bu.

Suharti: (sambil tersenyum)
Ya , ini mudik kalian terakhir berdua saja . Tahun Depan kamu mudik membawa cucu mungil untuk ibu.

Retno diam saja . Dua tetes air mata mengalir di pip nya .  

Retno: Bu, kamu pamit dulu, kami berdua tidak bisa lama-lama disini.

Suharti: Oh kamu dan Azwar mau ke stasiun Tugu memesan tiket untuk Azwar kembali ke Jakarta besok?

Retno dan Azwar hanya diam Saja . Air mata kembali menetes di pip Retno.
Azwar pamit sambil mencium tangan dan memeluk takzim ibu mertua.
Mereka berdua meninggalkan kamar dan menghilang dari pandangan sang ibu .

Epilog 1: Jakarta

Syaiful terbangun di pagi hari. TV di dinding belum sempat dimatikan sejak semalam.
Siaran  TV swasta memberitakan sebuah kecelakaan bus yang membawa penumpang dari Pulo Gebang  ke Yogya pagi dini hari tadi di tol trans Jawa selepas Semarang menuju Ungaran .
Syaiful terkaget. Apakah itu bus yang ditumpangi Bang Azwar dan mbak Retno.
Syaiful kembali meraih  ponsel nya dan menelpon abang dan kakak iparnya .
Namun tetap sia-sia . Jawaban kedua ponsel tetap sama yaitu sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan .
Syaiful juga segera menelpon Joko, adik Retno yang ada di Yogya untuk menanyakan apakah Abang dan kakak iparnya sudah tiba.  Namun telepon Joko sedang tidak aktif .
Akhirnya Syaiful kemudian menulis pesan wa menanyakan hal tersebut kepada Joko.
Rasa was was dan khawatir membuat Azwar tidak bisa tidur lagi pagi itu .

Epilog 2 : Yogyakarta

Joko terbangun di kasur lipat di kamar rumah sakit. Dia memang sudah dua hari ini bertugas menjaga ibu.
Ketika melihat ponsel ternyata ada banyak panggilan tak terjawab dari Syaiful
Dia juga menemukan pesan whatsup menanyakan hal tentang mbak Retno dan mas Azwar.

Dia ingin memberitahu ibu bahwa mbak Retno dan mas Azwar datang ke Yogya .
Tapi ibu sedang tertidur pulas . Joko memutuskan untuk keluar kamar . Membeli makanan di kantin dan sholat dhuhur di mushola .

Joko kemudian menelpon bapak di rumah untuk menanyakan apakah mbak Retno dan mas Azwar sudah  sampai di Yogya.

Joko: Assalamu'alaikum pak, apa tadi pagi mbak Retno dan Mas Azwar sudah sampai dari Jakarta? Tadi pagi Syaiful bilang mereka ke Yogya numpak bus

Bapak; (sambil terbatuk-batuk diseberangi sana)
Belum.   Mereka berdua belum datang dan tidak mungkin mereka ke Yogya  tanpa memberitahu sebelumnya .

Joko kaget . Segera kembali ke kamar ibu .

Di kamar Joko mendapat ibu sedang tidur dalam posisi setengah duduk.
Wajah nya cerah dan tampak lebih segar.

Suharti: Joko , baru saja mbakmu Retno dan suaminya mampir kesini . Mereka pamit sebentar mau pesan tiket kereta api di stasiun Tugu.

Joko: Tapi ibu...... ............

Selesai

9035bcbd-96da-42b9-af03-85f4ac3d1e7a-5eb66112d541df270d5e3f93.jpeg
9035bcbd-96da-42b9-af03-85f4ac3d1e7a-5eb66112d541df270d5e3f93.jpeg

Bekasi, Mei 2020

Foto: dokpri 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun