Setelah sempat ada wacana akan berhenti beroperasi , akhirnya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan KRL Commuter Line akan tetap beroperasi normal walau wilayah Jabodetabek telah melaksanakan Pembatasan Sosial Berkala Besar alias PSBB.
Artinya usul Anies dan kawan kawan dimentahkan oleh keputusan Menteri Perhubungan ad interim "opung " Luhut Binsar Panjaitan.
Sebagaimana diketahui ,beberapa hari sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengusulkan  agar operasi KRL Jabodetabek dihentikan sementara selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Usul Anies ini didukung oleh beberapa kepala daerah seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta kepala daerah wilayah penyangga DKI seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang
Sebagai rakyat jelata, kita semua hanya dapat tersenyum manis memperhatikan permainan tingkat tinggi para pengambil keputusan baik di daerah maupun pusat.
Banyak keputusan yang memiliki kesan diambil secara  terburu-buru tanpa mempertimbangkan nasib dan dampaknya kepada rakyat.
Penghentian KRL mungkin dapat membantu menghentikan penyebaran virus korona, namun kalau tidak disertai tindakan lain , bisa saja membuat rakyat lebih sengsara . Terutama kalau masih ada sebagian yang harus tetap bekerja .
Sementara itu, yuk kita bisa mencontoh kota atau negara lain yang tergolong sukses menerapkan PSBB atau bahkan Lockdown atau kuncitara.
Kita ambil saja apa yang dilakukan pemerintah Dubai untuk mengendalikan virus korona di kota padang pasir itu.
Disana sebenarnya sudah berlaku pembatasan yang sangat ketat sejak awal April lalu.
Semua orang tidak boleh keluar  rumah tanpa ijin pemerintah atau polisi .