Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menari Bersama Alunan Musik Klasik di Republic Square

14 Desember 2019   07:00 Diperbarui: 14 Desember 2019   07:07 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam mulai menggelayut ketika kami meninggalkan restoran India "Karmaa".

Taksi online Yandex melaju lumayan lancar menyusuri jalan-jalan di kota Yerevan.

Namun kian mendekati pusat kota terutama kawasan Republic Square kendaraan kian padat dan bergerak lambat merayap. Tiba-Tiba saya ingat akan Jakarta dan kemacetannya.

dokpri
dokpri

Ketika melewati air mancur di Republic square, suara alunan musik klasik yang mendayu-dayu seakan memanggil kita untuk hadir .

Ostanovite zdes', pozhaluysta! Tidak sengaja saya mengucapkan kata yang artinya berhenti dalam bahasa Russia . Maklum saya belum sempat belajar  Bahasa Armenia.

Taksi yandex kami akhirnya berhenti di tepi jalan dengan kawasan Pedestrian luas yang dipenuhi pengunjung . 

Ya . Ini adalah Republic Square yang sempat kami kunjungi pagi sampai siang tadi. 

dokpri
dokpri

Namun suasana nya berubah 180 derajat. Kini ramai dengan pengunjung dan dipenuhi cahaya lampu warna-warni dar air mancur yang menari diiringi musik klasik yang saya sendiir lupa apa judul dan siapa penggubahnya . Namun lagu ini sering  saya dengar.

dokpri
dokpri

Di lapangan yang luas ini ribuan orang berdiri atau duduk santai di kursi dan tepian taman. Sementara banyak juga yang menjual balon warna warni yang menyala terang di malam hari. 

dokpri
dokpri

Suasana malam sekitar jam 10 di kota yerevan nan hangat dan meriah. Penduduk lokal dan wisatawan tumpah ruah dalam alunan musik yang kini berganti genre menjadi jazz dan sesekali musik pop atau rock. Bahkan lagu-lagu tradisional kawasan Kaukasus yang dinamis pun sesekali dimainkan.

Tarian air mancur kian hangat mengikuti suara musik dan pantulan sinar laser warna merah , hijau, biru, kuning dan  ungu bak pelangi yang menerangi pusat kota Yerevan.

dokpri
dokpri

Ketika musik walsa gubahan Johan Strauss II, Blue Danube membahana , sebagian pengunjung pun ikut menari dan diri ini seakan terbang dari Yerevan menuju kota musik dunia, Vienna .

Malam semakin larut, namun alunan “The Four Seasons “ Vivaldi masih menahan saya untuk duduk manis sebentar sambil menghentakkan kaki mengiringi suara musik dan air mancur yang mengena dan membuat suasan tetap hangat walau udara kian dingin.

Akhirnya setelah lebih dari satu setengah jam menikmati air mancur menari yang indah, kami pun melangkahkan kaki dengan santai kembali ke hotel.

Hari yang panjang di Yerevan , dari Republic square ke Republic Square .

Foto; dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun