6 Kisah dalam 1001 Kenangan 11 Tahun Kompasiana

Ku kenal dikau lalu jatuh cinta bagai pertama
dan ku cumbu dikau penuh kasih mesra bagai cerita
kau berulangtahun, ku tuang minuman ke dalam gelas
pada saat itu ku tahu usiamu baru sebelas

Lirik lagu Farid Harja berjudul Karmila ini kembali menggema di telinga ketika mengingat angka sebelas.

Ya, tidak terasa, Kompasiana telah mencapai usia 11 tahun pada 22 Oktober 2019 ini.

Sementara saya sendiri sudah mengenal Kompasiana sejak lebih delapan tahun lalu ketika sebuah tulisan berjudul  "Setengah Hari di DMZ, Mengenang Tragedi Bangsa Korea yang Terpecah"  tayang perdana dan langsung menjadi Artikel Utama (Headline).

Dengan itu, dimulailah perjalanan bersama Kompasiana dengan segala suka dan duka serta 1001 kenangan yang tidak mudah dilupakan. 

Selama delapan tahun lebih, susah dan senang, semangat dan kesal, benci dan rindu bercampur-baur dalam suatu alunan perjalanan kehidupan yang penuh dinamika dan terus mengalir bak air sungai dari sumber di puncak gunung hingga ke muara.

Selama lebih sewindu bersama Kompasiana ini ada beberapa peristiwa menarik yang dapat dianggap sebagai puncak-puncak pencapaian yang sulit untuk dilupakan dan selu dibanggakan sebagai kenangan manis yang abadi:

1. Menang berbagai Lomba menulis

dokumentasi pribadi

Dalam periode awal bergabung di Kompasiana cukup banyak lomba menulis yang sempat saya ikuti. Berbagai tema baik dalam acara nangkring, ataupun kumpul-kumpula bersama kompasianer yang lainnya.

Asyiknya lagi dalam berbagai kesempatan lomba, saya juga sempat menang beberapa kali dengan berbagai jenis hadiah. Dan yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika menang lomba  dengan hadiah jalan-jalan ke Chiang Mai dan Singapura bersama para selebriti yaitu Titik Rajo Bintang dan Michael Chandrawinata.

Perjalanan tersebut kemudian disiarkan di Trans TV dalam acara "Celebrities on Vacation".

2. Makan Siang di Istana bersama Jokowi

dokumentasi pribadi

Peristiwa di tahun 2015 ini memang sangat fenomenal dan sama sekali tidak disangka dan sempat menimbulkan kontroversial. Bersamaan dengan Kompasianival 2015 ini, 100 Kompasiners diudang Jokowi ke istana untuk makan siang bersama.

Bagi para Kompasianers peristiwa ini merupakan kenangan dan kebanggaan yang tidak terlupakan karena tidak semua orang dapat makan siang serta juga foto bersama Jokowi.

Undangan makan siang itu sendiri masih disimpan dengan rapih sebagai kenang-kenangan.

3. Menerbitkan Buku Mengembara ke Masjid-masjid di Pelosok Dunia

dokpri

Bersamaan dengan Kompasianival 2015 di Gandaria City itu pula diluncurkan buku pertama saya berjudul "Mengembara ke Masjid-masjid di Pelosok Dunia". Buku ini merupakan kumpulan artikel di Kompasiana mengenai perjalanan ke banyakk masjid di 5 benua.

Sudah lama sebenarnya saya ingin menerbitkan sebuah buku sampai akhirnya Almarhum Bang Thamrin Sonata bersama Peniti Media pun berhasil menerbitkannya walau dengan waktu persiapan yang sangat singkat.

Buku ini kemudian diterbitkan ulang dengan sedikit revisi oleh penerbit Mizan dengan judul 1001 Masjid di 5 Benua dari Amsterdam hingga Zanzibar.

4.Mempunyai Banyak Teman dari Berbagai Komunitas

Dokumentasi pribadi

Di Kompasiana ini pula, saya dapat memiliki banyak teman dimana kita sering berkumpul alias kopi darat untuk berbagai acara baik resmi maupun tidak formal.

Misalnya saja saya bergabung dalam Komunitas Koteka, yaitu Komunitas Traveler Kompasiana dan disinilah saya berkenalan dengan Mbak Gaganawati yang tinggal di Jerman.

Tentu saja di kompasiana juga ada komunitas ClicKompasiana atau Commuter Line Community of Kompasiana yang mana kami sering jalan-jalan naik KRL bersama Mbak Muthiah Al Hasany.

Selain itu saya yang hobby nonton fil juga menjadi anggota Komunitas Komik alias Kompasianers Only Movie Enthus(i)ast Klub yang mana saya berkenalan dengan banyak teman seperti pak Sutiono Gunadi, Mas Agung Han dan Mbak Dewi Puspa.

Asyiknya saya sempat menjadi amggota paling banyak nonton pada 2017 lalu.

5. Muncul di KompasianaTV

dokpri

Mungkin banyak yang sudah lupa bahwa Kompasiana sempat punya acara TV sendiri yang hadir menunpang di Kompas TV.

Asyiknya beberapa kompasianers sempat nongol untuk berbicara bersama tokoh terkenal. Saya sendiri bersama pak Thamrin Dahlan pernah beberapa saat nongol di Kompasiana TV, kalau tidak salah waktu itu dengan Bu Susi.

6. Tampil di Harian Kompas

dokpri

Mungkin banyak yang sudah lupa bahwa pada sekitar 2012 dan 2013 tulisan kompasianers yang terpilih bisa mejeng di harian kompas yang terbit seminggu sekali dengan judul Freez.

Tulisan saya ada beberapa yang tampil di Freez Kompas, yaitu:

1. Tersesat di Dunia Orang Mati di Pere La Chaise
2. Selamat dari Banjir di Mina: Pengalaman Haji yang Tak Terlupakan
3. dan pengalaman seru di Bengaluru dengan judul Bajaj Berargo dan Polisi Bertopi Koboi di Bengaluru.

Demikian sebagian kenangan manis yang tersimpan dalam relung memori nan abadi dalam Sukma. Seiring dengan berjalannya waktu, Kompasiana pun berevolusi. Dari kompasianival ke kompasianival kami semua berkumpul.

Dalam rangka 11TahunKompasiana ini marilah kita berdoa semoga persahabatan yang sempat dijalin akan terus terjaga dengan baik dan kompasiana dengan motto BeyondBlogging tetap jaya dan kian sukses dalam menyambut usia yang kian beranjak remaja.

Semoga Saya dan kita semua makin sayang dengan Kompasiana.

Jakarta, 25 Oktober 2019