"Souq Haraj baru saja ditutup beberapa hari lalu ", sebuah pesan melalui media sosial terasa begitu menggelegar saya terima dari teman yang tinggal di Doha , Qatar.
Berita ini sangat mengagetkan dan hampir tidak dapat dipercaya . Maklum saya sendiri sudah berencana akan berkunjung kesana lagi dalam kunjungan berikut ke Qatar.
Lalu fikiran pun melayang ke kunjungan terakhir ke Doha sekitar 3 bulan lalu.
Di rumah sobat saya banyak sekali barang pecah belah yang nampak cantik dan mahal.
"Hampir semua barang dan perabot ini dibeli di Souq Haraj", demikian penjelasan  sobat saya itu.  Belum lagi ditambah cerita sang istri yang memang suka sekali berbelanja dan memborong segala macam barang disana .
Kebetulan lokasi Souq Haraj yang terletak di perbatasan kawasan Najma dan Al Mansoura itu dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari kediaman mereka di Al Arab Street , masih di kawasan Najma juga.
Nah pada kunjungan terakhir di awal Agustus lalu, ketika panas mentari membakar kota Doha walau waktu sudah menunjukan lebih pukul 6 sore ,saya sempat diajak bertandang ke pasar loak yang legendaris itu.
Setelah sekitar 5 menit berjalan kaki dari Al Arab Street, kami pun tiba si kawasan Souq Haraj.
Uniknya segala macam barang ada disini. Dari baju, sepatu , perabotan, hingga barang elektronik seperti handphone dnan Laptop.
Bahkan juga berbagai jenis abaya dan  juga TV, sampai boneka dan mainan anak-anak.
Yang bikin pembeli heppy adalah harganya yang gak bikin kantong bolong alias sangat terjangkau.
Maklum saja ternyata hampir semua barang disini memang merupakan barang bekas, walau sebagian ada juga yang baru atau terlihat seperti baru.
Sebagaian besar penjual dan pembeli di pasar ini memang bukan warga Qatar asli , melainkan orang pendatang. Sekilas penjualnya kebanyakan orang Pakistan atau Bangladesh . Pembelinya lebih beragam baik dari dari  Pakistan Bangladesh , Filipina , Nepal dan bahkan sesekali ada juga warga Qatar.Â
Yang lebih mengasyikan adalah transaksi di pasar ini yang membutuhkan keahlian tawar menawar kelas tinggi.Â
Satu set piring cantik yang semula ditawarkan 50 Riyal bisa berpindah tangan dengan hanya 5 sampai sepuluh riyal.
Ternyata pasar loak di Souq Haraj ini dapat memiliki banyak barang bagus dengan harga miring adalah karena tinggi nya perputaran ekspatriat di Doha .Â
Yang makin mengasyikan , ketika matahari mulai tenggelam dan suhu kota Doha makin bersahabat, pasar ini pun makin ramai dengan pengunjung yang bersasal dari seluruh pelosok dunia. Tidak ketinggalan juga orang orang yang berasal dari Afrika .
Namun suasana di pasar ini memang sekilas tampak sedikit kumuh dan tidak teratur .
Karena itu tidak mengherankan bila pemerintah kota Doha telah sejak lama merencanakan untuk memindahkan pasar loak ini ke lokasi yang lebih pantas .
Selamat tinggal Souq Wakra. Kenangan dan pengalaman menarik melihat-lihat dan berbelanja disini Akan terus dikenang bila mampir ke Doha.
Lain kali kalau mamoir ke Doha , tentunya lokasi baru di Al Wakra pun Akan tetap dikunjungi .Â
Bahkan siap tahu penutupan Souq Haraj ini pun hanya sementara saja.
Siapa tahu!
Foto-foto: Dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H