Sementara itu, lulusan terbaik Akabri 1981 ini juga menjelaskan bahwa semenjak peristiwa Sebelas September 2001 dunia telah terbagi menjadi tiga yang dapat digolongkan  sebagai culture of fear yang melanda Amerika , Inggris , Perancis dan negara-negara Barat; culture of humiliation yang belanda negara-negara Islam dan Timur Tengah serta culture of hope yang menyinari  negara negara Asia  seperti Tiongkok dan India.
Kita semua berharap agar Indoneisa juga memiliki culture of hope di atas.
Tidak terasa waktu dua jam hampir berlalu dan kuliah umum kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab yang tidak kalah serunya.
Bahkan Moeldoko tanpa sedikit gamang ketika harus menjawab pertanyaan salah seorang profesor dari UI yang bertanya apakah di negara  Pancasila ini ada tempat untuk orang atheis.
Namun ada satu hal menarik yang disampaikan kepala staf kepresidenan ini.
Yaitu ketika beliau menceritakan pengalamannya sebagai Pangdam IIIÂ Siliwangi.
Menurut Moeldoko ada satu kebiasaan orang Sunda yang kurang berkenan di hati beliau yaitu "Kumaha Engke " alias bagaimana nanti saja.
Menurut Moeldoko seharusnya kita mesti memikirkan "Engke Kumaha" dan mempersiapkan segalanya sejak dini untuk menanggapi perubahan dan segala tantangannya.
Namun sikap ini belum berani diungkap ketika beliau menjadi Pangdam dan baru dikemukakan secara terbuka sejak Moeldoko menjabat sebagai panglima TNI.
Jakarta . Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H