"Nama saya Sandro", demikian pengemudi kendaraan rental yang akan menemani perjalanan siang hingga malam dari Silangit ke Prapat dengan singgah di berbagai tempat wisata di kawasan sebelah selatan Danau Toba itu memperkenalkan diri.
Usianya masih muda , sekitar 25 tahun dan Ia juga kemudian mengaku masih bujangan dan bermarga Siahaan.
Kendaraan kami meninggalkan bandara Raja Sisingamangaraja XII di Silangit dan segera melaju mulus di jalan raya Muara Silangit.
Jalan raya yang tidak terlalu lebar itu lumayan mulus namun sangat terasa sepi lalu lintas dengan pemandangan kawasan pedesaan yang asri.
Pemandangan yang unik adalah banyak makam yang relatif mewah dan megah di halaman rumah .
Mobil pun mulai mendaki jalan yang lebih kecil terus menuju ke Huta Ginjang.
"Huta bisa berarti Kampung atau desa dan Ginjang berarti Tinggi", demikian sekilas paparan Sandro ketika kendaraan tiba di tempat parkir kawasan Huta Ginjang ini.
Tempatnya lumayan tertata rapih dan pada saat itu hanya ada beberapa wisatawan lain yang sedang berfoto ria.
Asap ini sendiri sudah hadir di kawasan danau terbawa angin dari Riau dalam beberapa hari terakhir .