Suasana sepi menghampiri ketika aya masuk ke dalam masjid, Hanya ada seornag lelaki berusia 50 tahunan yang sedang sholat dan serang lealki lain sedang duduk didekat pintu masuk.. Saya mengucapkan salam yang kemudian dibalas sembari meberikan senyum kecil dengan mata memandang penuh rasa tanda tanya.
Hamparan karpet dan sajadah berwarna merah tua, deretan kursi lipat di dekat dinding, mimbar yang sederhana dan juga interior putih langit langit membuat kita merasa tenang dan aman berada di dalamnya.
Di atas mihrab terdapat tulisan sederhana "Allah" dan tiga buah lengkungan dengan kaca patri yang manis namun sederhama. Â Selain mimbar kayu sederhana, ada juga mikrofon, sebuah meja kecil dan kipas angin.
Sementara kalau kita mengarahkan pandnagan ke atas, terdapat sebuah lampu kristal dengan latar belakanagn  hiasan geometris langit --langit yang sederhana namun manis.
Puas melihat bagian dalam masjid, saya kembali ke halaman yang luas. Suasana sangat teduh dan damai karena banyak terdapat pepohonan dan juga bunga-biunga warna-warni. Bahkan ada juga pohon cherry dan aprikot di halaman itu.
Bahkan di taman ini terdapat air mancurr dan bangku bangku untuk tempat bersantai sambil menikmatikesunyian dan ketenangan di tengah kota yerevan yang sibuk.
Singkatnya di dalam masjid biru ini, kita dapat bersemedi sejenak untuk mencari ketenangan hati sambil memandang kubah masjid yang berkilau indah.
Yerevan, Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H