Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pesan Toleransi dari Cebong untuk Kampret dalam Bumi Itu Bulat

3 April 2019   08:00 Diperbarui: 3 April 2019   08:04 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Press Screening  Film 'Bumi Itu Bulat' diadakan pada 2 April 2019, Siang di Epicentrum Walk, di kawasan Rasuna Said , Kuningan dan dihadiri ratusan media cetak dan elektronik.

Selain itu hadir juga para pemain dan inspritro film yang bertemakan toleransi ini. Sebuah film yang patut diberi jempol untuk pesannya yang sangat menalam tentang kebhinekaan Indonesia.

Kisah film ini adalah tentang para remaja yang masih berstatus mahasiswa dan membentuk sebuah grup musik bernama 'Rujak Acapella" di sebuah kampus di Surabaya.

Anggotanya adalah Rahabi, Tiara, Markus, Hitu, dan Sayid. Latarbelakang meeka sangat beragam. Rahabi adalah pemudayang bercita-cita tinggi, anak pertama Syaiful, seorang tokoh Banser.

Dokpri
Dokpri

Sementara Tiara adalah gdise sederhana , berjilbab, dan diam-diam menyukai Rahabi. Markus seorang pemuda Tionghoa, Kristen, sekaligus penyanyi di gereja. 

Hitu adalah Nyong Ambon yang beragama ISlam dan sangat ingin menjadi Banser karena pernah ditolong Banser sewaktu kerusuhan Ambon dulu. Yang terakhir adalah Sayid, anak Minang yang bercita-cita menjadi novelis,

Rahabi sendiri mempunyai seorang adik bernama Rara yang bercit-cit menjadi dokter. Ibu Rara dan Rahabi telah meninggal, semantara hubungan antara Rahabi dan bapaknya kurang harmonis karena Rahabi selalu menuduh ayahnya menenlantarkan keluarga karena terlalu sibuk dengan tugasnya.

Rujak Acapella mempunyai cita-cita besar, salah satunya adalah tampil di pembuaan Asian Games 2018 di Jakarta. Untuk itu, mereka sempat akan maju ke dapur rekaman dengan Aldi sebagai produser.  Namun ada syaratnya yaitu menggaet Aisha, manatan penyanyi remaja yang sudah hijrah.

Namun untuk mengget Aisha, Rahabi harus memenuhi syarat dari Aisha, yaitu mewawancarai Bu Melinda, seorang dosen yang baru saja dipecat dari kampus karena dituduh menyebarkan faham radikal.

Mampukah Rahabi memainkan perannya, memenuhi syarat Aisha dan juga menjadi tualng punggung keluaraga sehingga mampu menyekolahkan Rara ke Fakultas kedokteran.

Apakah cita-cita Rujak Acapella untuk tapil di pembukaan Asian Games akan menjadi kenyataan? Apa saja pesan toleransi yang ada dalam film ini.

Saksikan film Bumi Itu Bulat yang mulai tayang 11 April 219 di selutuh bioskop diIndonesia.

Dokpri
Dokpri
Setelah Press Screening diadakan press confeence dimana Bunda Christine Hakim yang sempat muncul sebentar dalam film menyatakan kegamangannya tentang banyak kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Salah satunya adalah penolakan satu keluarga untuk tinggal di sebuah kampung di Bantul, Yogyakarta karena hanya berbeda agama.

Film ini memang dibuat salah satunya oleh NU dan Ansor dan menonjolkan peran Banser, bahkan ada adegan Banser menjaga gereja. Sebuah film yang divuat oleh para cebong untuk memeberikan pean toleransi kepada kampret. 

Sebuah pesan bahwa toleransi dan kebersamaan itu begitu indah. 

Uniknya film ini juga sama sekali tidak menghakimi dan tidak memberikan label benar salah bahkan kepada pendukung aliran Bumi Datar.

Anda penasaran? Jangan lupa catat tanggal 11 April 2019.

Bumi Itu Bulat 

Sutradara : Ron Widodo

Produser :Robert Ronny/Sumarsono

Para Pemain:

Rayn wijaya (Rahabi), Febby Rastanti (Aisha), Rania Putrisani (rara),Kenny Austin (Markus), Qausar Harta Yudana (Sayid), Aldy Rialdy (Hitu)

Produksi: Inspirational Pictures

Jakarta, 3 April 2019

Foto: Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun