Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akibat Sistem Zonasi Kemendikbud, Orang Miskin Meningkat Tajam

10 Agustus 2018   21:37 Diperbarui: 11 Agustus 2018   22:33 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Blog Competition] Optimisme Dunia Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan Indonesia (dok. kompasiana)

Namun , pada  acara yang dipandu oleh Fristian Griec , presenter cantik Kompas TV yang selalu tampil bersemangat itu, dibahas juga mengenai kendala dan kekurangan yang terjadi pada saat pendaftaran yang membuat sebagian orang tua menjadi putus asa dan kalang kabut.

Hal ini disebabkan adanya satu peraturan yang memberikan kuota cukup banyak kepada pelajar miskin untuk diterima di suatu sekolah. Akibatnya banyak orang tua yang mendadak miskin dengan hanya menunjukan SKTM alias Surat Ketrangan Tiak Mampu.

Disini kita melihat bahwa sebagai orang tua, karena ingin anaknya mendapat pendidikan yang baik, rela menipu diri sendiri dengan menmbuat SKTM itu, Lucunya ada loh yang ketika ditanya mana SKTM nya dengan santai da lugu menjawab bahwa SKTM tertinggal di mobil, Dan orang tua itu pun menjawab dengan sama sekali merasa tidak berdosa. 

Kesimpulannya, orang miskin di Indonesia memang rata-rata sudah punya mobil.

Pertemuan ditutup dengan pengumuman pemenang lomba instagram, twitter dan foto bersama. Sambil tersenyum sendiri, benarlah tuduhan kepada Jokowi bahwa dalam pemerintahannya orang miskin memang bertambah banyak.

Sampai jumpa dengan acara Kompasiana yang lain.

Jakarta  Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun