Mihrabnya tampak sederhana dan terbuat dari kayu berukir warna coklat. Kaligrafi kalimat syahadat menghias bagian atas mihrab yang indah ini. Sementara mimbarnya juga terbuat dari kayu dengan ukiran dan pola yang sama dengan mihrab. Konon mimbar dan mihrab ini dibuat di Turki.
Seraya menikmati sup dan roti, serta memandang burung-burung dara yang beterbangan sambil sesekali mematuk roti yang saya tebarkan ke lantai, pikiran saya melayang ke masjid dengan nama yang sama, yaitu Sobornaya Meschet di ibu kota Rusia, Moskwa. Ah walau yang di Minks ini lebih kecil, namun keramahan masyarakat dan semua orang yang memanggil saya 'Brat', membuat saya merasa berat harus meninggalkannya.
Dengan langkah berat di cuaca dingin kota Minsk, saya kembali berjalan menuju halte bus. Pandangan sekali lagi saya lemparkan ke masjid indah berlapis salju yang meninggalkan kenangan manis tidak terlupakan.
Sambil mengucapkan "Da Svidaniya", saya melanjutkan pengembaraan di ibu kota Belarus dengan harapan suatu saat bisa kembali lagi ke masjid ini.
Foto: Dokumentasi Pribadi
Minsk. Maret 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI