Setelah menghabiskan waktu pagi di Muzej Jugolavije alias Museum of Yugoslavia dan kemudian bertandang sambil berziarah ke makam Tito di House of Flowers, tujuan kedua di kota Beograd adalah mampir ke sebuah masjid tua peninggalan jaman Dinasti Usmaniyyah yang  terletak di kawasan Dolcol, Stari Grad, alias Kota Tua Beograd.
Bus no 41 yang mengantar dari Muzej Jugoslavije berhenti di  Studentski Trg. Sebuah terminal bus kecil tepat di sebuah taman  dengan nama yang sama. Dari sini, cukup berjalan kaki sekitar 7 menit menyusuri jalan kecil di Stari Grad.
Ketika sampai di belokan menuju Gospodar Jevremova, Â tampaklah masjid yang dicari. Tampak cantik, tua, dan sekilas tidak lerlalu besar. Sebuah menara dan sebuah kubah. Â Di tembok terdapat sebuah prasasti bertuliskan nama masjid ini dalam Bahasa Serbia Barajkli Djamija.
Di lantai dasar bangunan ini ada sebuah kantor kecil dimana terdapat seorang penjaga masjid. Dia menjelaskan bahwa di lantai empat juga tersedia toilet, tempat wudhu dan ruang sholat.
Ruang sholat di lantai empat lumayan luas. Terlihat modern dan terang benderang dengan jendela-jendela kaca di sekelilingnya. Â Lantainya dari kayu berplitur coklat muda, Dan dipojok terlihat beberapa gulungan karper sajadah. Mungkin hanya digunakan waktu sholat Jumat.
Dari sini, kita bisa melihat bangunan masjid tua dengan lebih jelas.  Menaranya tampak berbentuk bulat dengan sebuah teras di puncak. Makin ke atas makin kecil dan meruncing. Menurut infrmasi, nama barajkli sedniri berasar dari bahasa Turki bayrak yang berarti 'bendera'. Sedangkan 'bayrakli' berarti dengan bendera,  Konon, pada masanya sebuah bendera dikinbarkan di atas menaa masjid ini sebagai pnenda datangnya waktu sholat untuk masjid-masjid lain di kota Beograd.
Kunjungan dilanjutkan dengan memasuki ruangan masjid tua.  Sekilas arsitektur dan tata letaknya mirip dengan masjid-masjid kecil di Turki. Lantainya tertutup hamparan karpet warna  coklat muda dengan garis pembatas saf warna coklat tua
Di langit-langit, terlihat interior  kubah dengan jendela-jendela kecil di bawahnya yang dibuat untuk ventilasi sekaligus penerangan. Dinding sekeliling masjid juga dilengkapi beberapa jendela serta hiasan berupan kaligrafi dan  Asma Allah.
Sejarah terus bergulir. Penguasa datang dan pergi menjadi tuan di Beograd. Kini masjid tua yang telah berusia hampir 450 tahun ini tetap tegak menjadi saksi bisu kejayaan Turki Usmani di Balkan.
Beograd, Desember 2017
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H