Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tersihir Pesona Wonderful Macao dari Masa ke Masa

12 Desember 2017   10:17 Diperbarui: 12 Desember 2017   10:21 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sekian banyak kota dan negara yang pernah saya kunjungi, Macao merupakan salah tempat tujuan wisata yang paling berkesan dan selalu menanamkan rasa rindu untuk menyambanginya lagi dan lagi. Singkatnya walaupun sudah kesana beberapa kali, tetap masih ada saja yang belum sempat dikunjungi.

Sabtu , 9 Desember 2017, bertempat di  The Hook Resto & Bar di jalan Cikatomas II no 35 Kebayoran Baru Jakarta Selatan , diadakan acara Nangkring Kompasiana bersama  MGTO (Macao Government Tourism Office) dengan tema  Wonderful Macao. Experience Your Own Style.

Pembicaraan,  diskusi dan tanyajawab bersama  Mbak Devi Sari dari MTGO dan Mas Muhammad Arif Rahman, seorang travelblogger yang telah beberapa kali ke Macao membuka kembali keping demi keping kenangan saya akan Macao. Baik ketika pertama kali ke negri itu ketika  masih menjadi jajahan Portugal pada 1986 maupun kunjungan terakhir pada  Desember 2016 lalu ketika Macao sudah dikembalikan ke pangkuan Tiongkok  dengan status Macao SAR (Special Administrative Region).

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Kunjungan pertama saya ke Macao di tahun 1986 merupakan sebuah 'one day trip'.  Dari Hongkong, tepatnya Macau Ferry Terminal di Sheungwan, saya naik jetfoil menuju Macao di pagi hari dan kembali sekitar tengah malam ke Hongkong.

Perjalanan dengan jetfoil sangat berkesan karena begitu  ferry lepas dari pelabuhan, kita sudah ditawarkan untuk membeli kupon yang bisa digesek dan kalau membentuk satu barisan bisa memenangkan hadiah. Singkatnya kasino kecil-kecilan sudah ada di atas jetfoil. Pada saat itu untuk berkunjung ke Macao, pemegang paspor Indonesia mesti membayar Visa on Arrival sebesar 50 Dollar Hongkong dan diijinkan untuk tinggal di Macao selama 21 hari.

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Asyiknya persyaratan visa ini sudah tidak berlaku lagi dan kita bisa melenggang ke Macao tanpa visa. Cukup punya paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan saja. Paspor kita juga tidak akan dicap. Karena pas masuk hanya akan diberikan selembar print komputer dengan identitas diri yang akan diserahkan kembali ketika keluar Macao.

Di tahun 1986, hanya ada empat buah kasino di Macao. Salah satunya adalah Kasino di Hotel Lisboayang terkenal. Hotel Lisboa juga saat itu menjadi hotel paling mewah di Macao. Kalau sekarang sudah ada puluhan atau mungkin ratusan kasino besar dan kecil di Macao. Hampir setiap hotel memiliki kasino tersendiri. Dan setiap kasino terkenal di Las Vegas hampir dipastikan memiliki cabang di Macao.

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Namun berkunjung ke kasino belum tentu kita harus berjudi. Karena banyak juga atraksi yang ditawarkan baik dengan berbayar mapun gratis. Di Venetian Macao misalnya, kita bisa naik gondola bagaikan di Italia. Selain itu, kuliner dan wisata belanjanya juga sangat menantang. Masih ada lagi atraksi gratis yaitu naik kereta gantung masuk ke The Wynn Macao.

Tetapi Macao bukan hanya surga bagi para penjudi. Macao terkenal juga dengan hiburannya yang menarik dan kelas dunia. Kalau pada 1986, kita bisa menykasikan "Crazy Paris Show' di Hotel Lisboa. Sebuah hiburan yang tidak kalah dengan "Moulin Rouge' yang sangat kondang di kawasan lampu merah Paris, yaitu Pigalle.

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Pada saat ini hiburan kelas dunia di Macao sangat beraneka ragam. Dari yang gratis hingga yang berbayar. Yang sempat saya saksikan adalah "House of the Dancing Water" yang digelar di City of Dreams. Dikawasan City of Dreams ini juga terdapat beberapa hotel terkenal termasuk Grand Hyatt Macau.

Dari sekian banyak kunjungan, selain dengan ferry kita juga bisa ke Macau dengan naik pesawat terbang atau bahkan helikopter. Saya pernah sekali menjajal helikopter dari Macau Ferry di Sheungwan ke Pelabuhan Ferry di Macau. Dalam waktu 15 menit kita sudah sampai di Macau.

Berkunjung ke Macao juga sangat praktis.  Dari Macao Ferry terminal, kita bias naik shuttle bus gratis  ke hotel dan kasino tempat kita menginap. Bagi yang menginap di hotel atau penginapan budjet bisa naik shuttle yang tujuannya dekat ke hotel kasino tersebut. Selain City of Dream,  ada juga yang menuju ke Venetian Macao, The Wynn, Cotai dan lain sebagainya. 

Untuk  transporasi umum , ada bus yang nyaman dan murah. Ongkosnya hanya 3 MOP (Macau Pataca) untuk di kawasan Macau Peninsula dan sampai sekitar 6 MOP jika menyebrang sampai ke Taipa atau Coloane. Pada saat ini juga sedang dibangun LRT yang akan menghubungkan tempat-tempat tujuan wisata, bandara, hotel, dan juga pelabuhan.

Setiap berkunjung ke Macao, ada satu tempat yang tidak pernah saya lewatkan yaitu  Largo do Senado (Senado Square). Cukup naik bus sekali dari Macau Ferry Terminal dan turun di Avenida de Almeida Ribiero  dengan bus no 3 . Disini terdapat gedung-gedung tua, gereja , dan pertokoan dengan arsitektur yang khas. Kita seakan-akan berada di Eropa dan bukan di Asia.

Di malam hari , tempat ini juga selalu bermandikan cahaya. Apalagi kalau kita datang disekitar waktu Natal, Tahun Baru atau juga Tahun Baru Cina. Bagi yang hobi mengumpulkan perangko, di dekat sini pula terdapat Kantor Pos Pusat Macao. Kalau tinggal cukup lama di Macau ada baiknya menukarkan Dollar Hongkong atau Dollar US anda di money changer di kawasan ini. Walaupun Dollar Hongkong laku di Macau dengan nilai satu vs satu sesungguhnya nilai HK Dollar lebih tinggi sedikit dibandingkan Pataca Macau.

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Dengan berjalan kaki mengikuti petunjuk arah , kita melewati jalan-jalan kecil yang dipenuhi toko-toko dan bangunan kuno dan kemudian sedikit menanjak menuju  Ruino do Sao Paolo atau Reruntuhan gereja Santo Paulus yang sekarang hanya tinggal fasad depannya saja karena bangunannya  terbakar pada 1835.  Tentunya disekitar sini kita juga bisa sekalian melihat Na Tcha Temple.

Di Macao, terutama di daerah yang termasuk kawasan kota tua  yang dalam Bahasa Portugis disebut "O Centro Historico de Macau" kita harus siap menjelajah kemana saja dengan berjalan kaki. Untungnya kawasan yang sudah dinobatkan sebagai "World Heritage Site" oleh UNESCO ini cukup kompak sehingga jarak antar satu tempat ke tempat lain tidak terlalu jauh.

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Dari reruntuhan St Paul dan Natcha Temple, kita bisa melanjutkan kunjungan ke Museu de Macau yang jaraknya hanya sekitar 3 menit jalan kaki. Di dekat Museum ini juga terdapat Monte Fort dimana kita bisa melihat sebuah benteng lengkap dengan puluhan meriam. Sebuah saksi bisu sejarah Macao yang panjang.

Masih banyak tempat yang bisa dikunjungi termasuk gereja Saint Antonius dan juga Camoes Garden. Sebuah taman yang didedikasikan buat penyair terkenal asal Portugis, Luiz  Camoes. Di dekatnya juga ada sebuah makam tua khusus untuk kaum protestan yang sangat bersejarah.

Selain itu kunjungan ke Ama Temple ,Barra Square,  Moorish Barrack, dan juga  Lilac Square, dan tempat menarik di sekitarnya  seperti Casa  do Mandarim (Mandarin House) dapat dilakukan sekaligus karena tempatnya berdekatan.

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Oh yah bagi wisatawan muslim, tentunya ingin mendapatkan makanan halal. Ada beberapa pilihan  makanan halal. Apabila sedang berada di sekotar kota tua bisa mencoba Loulan Islamic Restaurant yang beralamat di Rua de Cinco Outubro no 169 (Jalan 5 Oktober no 169).  Selain itu bisa juga mencoba  The Golden Peacock yang lokasinya di The Venetian Macao, Michelin 1-star Restaurant, atau Taste of India yang lokasinya di Fisherman's Wharf.

Walaupun Macao merupakan kota yang 'banyak dosa' dengan hiburan dan juga kasino, bagi pegunjung yang muslim bisa berkunjung dan beribadah di sebuah masjid yang lumayan cantik walau letaknya cukup terpencil. Nama masjidnya "Mesquita E Cemetario de Macau". Tentu saja karena disini juga terdapat perkuburan muslim.

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Bagi yang bersama keluarga, perjalanan ke Macau juga bisa menikmati hiburan yang sehat dan menyenangkan. Kita bisa berkunjunga ke  Macao Giant Panda Pavillion yang terletak di Coloane.  Selain itu ada juga Macao Science Centre , Macao Tower atau juga Nam Van Lake. Oh yah di Macao Tower, bagi yang berani bisa menjajal bungee Jumping tertinggi di Asia.

Untuk penggemar balap mobil, Macau juga memiiki acara balap mobil di jalan-jalan kota tua yang diadakan setiap tahun sekitar November. Macau Grand Prix yang telah diadakan sejak 1954, pasti akan memukau penggemarnya.

Macau adalah perpaduan antara timur dan barat. Budaya Portugis dan Cina yang berpadu dengan manis. Kalau kita naik bus misalnya akan ada pengumuman dalam empat bahasa yaitu bahasa Portugis, Mandarin, Cantonese, dan Inggris. Sehingga dalam bidang kuliner kita juga akan melihat perpaduan yang cantik dan khas yang hanya ada dalam kuliner Macao atau Macanese cuisine.

Foto-foto: dokumentasi pribadi
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Salah satu makanan yang harus kita coba adalah Portuguese  Egg Tart. Sebuah kueh tart kecil yang lezat , lembut, dan memanjakan lidah.  Harganya pun relatif murah dan banyak dijuai dimana-mana. Selain itu ada juga makanan khas lain seperti  Galinha a Africana yakni masakan khas  Macao yang mengkombinasikan kulinar Portugis, Afrika, India dan Cina.

Bagi yang suka makanan laut ada Plate of Clams atau Ameijoas A Casa,  seafood dengan sentuhan bawang putih yang pas menghangatkan tubuh . Perpaduan makanan Portugis dan Cina yang khas  Macao.

Singkatnya berkunjung ke Macao kita seakan-akan dibawa kembali ke masa lampau sekaligus masa depan. Ruang waktu menjadi nisbi serta perpaduan budaya timur dan barat nya pun nyaris sempurna. Dengan hanya ke Macao kita sekaligus dapat merasakan benua Eropa dan Asia sekaligus. Singkatnya sekali dayung dua pulau terlampaui.

Sekarang berkunjung ke Macao sangat mudah. Kalau dulu untuk terbang ke Macau kadang-kadang harus transit di tempat lain, bahkan saya pernah terbang ke Macau dengan transit di Taipei. Sekarang ada penerbangan langsung dari Jakarta dengan ongkos yang terjangkau.

Sedangkan bagi yang kebetulan ke Hongkong, maka perjalanan ke Wonderful Macao juga hanya sekejap saja. Dan kita dapat menemukan dunia yang benar-benar berbeda antara Hongkong dan Macao. Ini kisah gaya saya tentang Macao. Bagaimana cerita dan gaya Anda?

Foto-foto: dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun