Waktu menunjukan sekitar pukul 11.30 pagi. Saya termasuk dalam 5 orang yang pertama  muncul  di tempat  acara "Family Gathering Ikatan Alumni Program Pascasarjan UI' yang diadakan di "La Ruz Kabuli House", Kawasan Ruko Grosir Cempaka Mas.
Lokasinya sepintas cukup nyaman. Di depan resto ada taman dan tempat parkir yang cukup luas. Resto berlantai 3 ini nampak serasi dan cantik dengan kanopi berwarna merah di depannya. Tulisan LaRuz dengan huruf a diberi apostrof di atasnya menjadi ciri khas yang unik.
Mbak  Olie dan Dewi segera menyambut dengan riang. Sementara Pak Yanuardi yang telah datang duluan tersenyum ramah. Tidak lama kemudian , Mbak Laras sebagai nyonya rumah segera menawarkan minuman selamat datang. Karena cuaca cukup panas saya memilih Teh Tarik dengan es.
Kemudian satu persatu peserta family gathering pun muncul. Ada Pak Elfian, disusul oleh Prof Albertine , Bu Liana, dan Mbak Eka.  Lalu mbak Septa, Mas Guntur, Pak Benny dan juga  Bu Maria .  Kami mulai bergaya berfoto  bersama  baik di depan spanduk dan kemudian duduk membentuk beberapa meja.
Nasi Kabuli menjadi favorit. Saya lihat di daftar menu, Ada Nasi Kabuli Ayam, Sapi, Kambing, dan Kambing + Iga. Namun ada juga yang memesan Sop Iga dan Sop Buntut. Selain itu juga ada pilihan Nasi Goreng, berbagai jenis Mie, dan bahkan juga Gado-gado  dan Ayam Bakar.Sedang untuk minuman, selain teh tarik, tentunya ada  bermacam-macam jus, es buah dan juga teh dan kopi serta air mineral saja.
Sambil menunggu makanan dibuat , saya sempatkan masuk ke dalam resto.  Sejenak melihat kesibukan di dapur, memperhatikan iInterior dan dekor resto yang  cukup unik dengan meja dan kursi kayu. Di lantai dua ada kendi besar yang berfungsi sebagai air mancur kecil. Hiasan lampu gantung juga membuat suasana kian khas.
Tibalah saatnya untuk menikmati hidangan utama sambil megobrol santai. Nasi Kabuli Kambing + Iga. Ukran per porsi nya pas. Tidak terlalu banyak seperti di restoran Arab atau juga di Timur Tengah sana. Nasi kabuli plus kambing dan iga dihiasi selada, kerupuk, dan emping. Nasinya  lembut dari beras basmati dengan warna kecoklatan. Tidak terlalu pedas dengan taburan kismis yang nikmat.
Ketika peserta makin banyak. Kami pindah ke lantai atas. Acara pun dimulai. Tentunya sambil terus menikmati  kopi atau teh. Selain itu ada juga snack berupa pisang  goreng  lumpia dan puding. Singkatnya cita rasa resto ini memang ingin mencakup banyak selera, tidak terbatas timur tengah saja.
Sebelum makan, saya sempat berbincang-bincang dengan mbak Laras. Dijelaskan bahwa nama La Ruz dengan huruf a diberi apostrof supaya dibaca seperti Bahasa Perancis Le. Ruz sendiri merupakan Bahasa Arab yang berarti Nasi atau Padi.
Cikal bakal resto ini berawal dari  La Monas  "Arabian Restoran" yang berlokasi di Kawasan Monas pada 1979. Resto ini dikelola oleh Ibu Layla yang mendapat warisan resep dari ibunda.  Menu andalannya memang Nasi Kabuli.
Sesuai dengan perkembangan jaman , akhirnya resto kemudian pindah ke Pluit dan Radio Dalam.  Dan sejak  Mei  2005, resto berganti nama menjadi La Ruz dan menempati tempat yang sekarang di Cempaka Mas. Ketika pindah ke Cempaka Mas inilah Mbak Laras mulai ikut terlibat dalam pengelolaan restoran.
Lihat Humaniora Selengkapnya