Perjalanan membawa saya ke South Island dan sekaligus ke kota terbesar nomer empat di New Zealand, yaitu Dunedin. Kota yang cantik ini juga merupakan kota terbesar di kawasan Otago dan Southland tempat dimana University of Otago berada.
Hari mendekati sekitar pukul 4.30 petang ketika kendaraan kami memasuki Clyde Street di bagian utara Kota Dunedin. Tidak terlalu jauh dari kampus University of Otago. Jalan-jalan di sini lumayan sepi untuk ukuran sebuah kota besar di South Island.
"Al Huda Mosque/Dunedin Islamic Centre". Demikian terpampang pada sebuah papan berbentuk kubah berwarna biru yang ada di atas pintu utama gedung yang berfungsi sebagai masjid. Tidak ada kubah ataupun menara. Kecuali penanda nama dan papan berbentuk kubah itu, bagi orang yang sekedar lewat mungkin tidak menyadari bahwa gedung yang beralamat di 21 Clyde Street ini merupakan sebuah masjid.
Setelah wudhu, saya masuk ke ruang sholat utama. Lumayan luas dengan beberapa baris sajadah yang terhampar. Sekali lagi di sini juga tidak ada siapa-siapa. Arah kiblat di masjid ini juga miring dengan bangunan gedung yang menandakan bahwa gedung ini aslinya memang bukan dibangun sebagai sebuah masjid.
"One God Allah 120.000 Prophets One Chance One Message" . Di sebelahnya tertulis "Adam... Jesus....Muhammad, Your only given one chance in this earth, There is only One God".
Informasi yang kemudian saya dapatkan dari teman saya, adalah gedung ini memang sebelumnya merupakan gedung olah raga yang kemudian dibeli oleh Otago Muslim Association untuk dijadikan masjid.
Masjid ini mulai beroperasi sekitar tahun 2000 dan pada saat itu merupakan masjid yang berada di paling selatan di muka bumi ini. Ternyata rekor ini kemudian tumbang ketika kota yang letaknya di sebelah selatan Dunedin seperti Invercargill juga memiliki masjid.
Daerah Otago sendiri berpenduduk sekitar 195.000 orang dan penduduk muslimnya hanya berjumlah sekitar 1000 orang. Sejak 2001 jumlah mahasiswa muslim yang belajar di University of Otago kian bertambah. Bukan saja dari Asia Tenggara melainkan juga dari Timur Tengah.
Para mahasiswa ini membentuk sebuah organisasi yang disebut MUSA (Muslim University Students Assocation) dan kemudain baik MUSA dan OMA berkerja sama dengan baik dalam mengelola masjid di 21 Clyde Street ini.
Waktu sudah menunjukan sekitar pukul 5 sore ketika kami meninggalkan masjid untuk kembali berkendara menuju utara. Melalui State Highway Number 1 kembali ke kota terbesar di South Island yaitu Christchurch. Sebuah kenangan mampir sejenak di masjid yang tenang, sepi, dan konon pernah menjadi masjid paling selatan di muka bumi serta di dalamnya bermukim 120 ribu nabi.
Dunedin Oktober 2017
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H