Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rahmatallil Alameen, Masjid Peti Kemas di Okinawa

8 Mei 2017   22:47 Diperbarui: 10 Mei 2017   03:19 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pegembaraan kali ini membawa saya ke Okinawa,  kepulauan yang letaknya di paling selatan negri Sakura.  Kepulauan yang juga disebut Ryukyu dan melambangkan sedikit kebhinekaan di negri matahari terbit yang pada umumnya memiliki penduduk homogen ini.

img-8392-59108ff39493739f085c6c6f.png
img-8392-59108ff39493739f085c6c6f.png
Naha, demikian lah nama kota terbesar di pulau Okinawa yang juga berfungsi sebagai ibukota sekaligus kota terbesar di kepulauan ini.  Pengembaraan kali ini dimulai dengan naik monorail yang dinamakan Yui Rail menuju ke stasiun  Asahibashi.  Dari sini tinggal berjalan kaki menuju Naha Bus Terminal yang sedang dalam renovasi  besar-besaran.  Namun dengan manajemen pengaturan yang baik tidak terlalu susah menemukan halte bus 97 dengan tujuan  ke University of the Ryukyus.

img-8395-5910900f707a61d7780d2879.png
img-8395-5910900f707a61d7780d2879.png
Setelah menunggu sekitar 10 menit, bus no 97 pun datang.  Sepanjang perjalanan hanya ada beberapa penumpang saja yang naik dan turun . Perjalanan ke University of the Ryukyus cukup jauh karena letaknya agak sedikit di luar pusat kota Naha. Perjalanan sore itu mengambil masa sekitar satu jam untuk sampai  di halte University Hospital (Ryudai Byouin). 

img-8402-591090255697730f195c4abd.png
img-8402-591090255697730f195c4abd.png
Tujuan  kali ini adalah satu-satu masjid di Okinawa yang  letaknya sekitar 5 menit jalan kaki dari Rumah Sakit Universitas Ryukyu ini. Namun karena kurang yakin harus melangkah ke arah mana diputuskan untuk  bertanya ke beberapa orang yang ada di sekitar termasuk ke security yang sedang bertugas. Sayangnya  tidak ada satu orangpun yang bisa berbahasa Inggris.

Akhirnya nasib baik pun berpihak ketika seorang gadis yang kebetulan lancar berbahasa Inggris  menghampiri dan rumahnya ada di dekat masjid.  Dengan senang hati dia bersedia mengantar menuju masjid yang bangunan utamanya terbuat dari sebuah peti kemas. “Setiap hari dalam perjalanan  pulang dan pergi saya memang lewat masjid ini”, kata gadis itu lagi

img-8409-5910905fa5afbd6a6bfef993.png
img-8409-5910905fa5afbd6a6bfef993.png
Matahari baru saja tenggelam ketika kita sampai di masjid sehingga bangunan masjid kurang terlihat jelas,  Bangunan utama memang tampak persis seperti sebuah peti  kemas sementara ruangan dalamnya terlihat cukup terang. Waktu magrib baru saja tiba, tempat wudhu ada di samping masjid dan juga sebuah ruangan kecil untuk tempat sholat wanita. Kebetulan ada tiga orang lain yang ada di dalam masjid, berwajah anak benua India dan timur tengah. Mereka baru saja selesai sholat berjamaah.

img-8416-591090809993734271349dfa.png
img-8416-591090809993734271349dfa.png
Ruang dalam memanjang sesuai dengan ukuran peti kemas. Lantainya tertutup karpet warna hijau dengan motif berlian warna putih. Hanya ada tiga saf di dalam peti kemas ini dan mihrabnya menjorok sedikit sekitar satu  meter tanpa hiasan apapun kecuali sebuah sebuah karpet besar berwarna kombinasi hijau, putih pucat, coklat dan hitam yang dipajang di dinding bertuliskan 99 nama Allah.  

 Di dekatnya ada sebuah rak kecil berisi buku-buku dan juga sebuah  kursi lipat. Sebuah kipas angin juga ada di dekat dinding yang terbuat dari formika berwarna coklat muda. Dua buah sajadah terhampar di dekat mihrab.

img-8421-591090c30f93734e403c23b1.png
img-8421-591090c30f93734e403c23b1.png
Di sini dijumpai sebuah brosur bertuliskan Japan Halal Association yang berisi informasi mengenai restoran dan juga makanan halal di Okinawa. Disini pula ada sebuah kartu nama kecil bergambarkan masjid dan di belakangnya ada tulisan “Islamic Dawatulhaq Center Okinawa Japan lengkap dengan alamatnya di T903-0125 Nishi-Hara Uehara-Aza 193-35 Okinawa.” Ini memang alamat masjid ini.

img-8414-591090fc52f9fd1f1f93257a.png
img-8414-591090fc52f9fd1f1f93257a.png
Dinding masjid ini dihiasi banya sekali kertas dan pengumuman. Salah satunya adalah cetak biru pembangunan masjid yang masih dalam perencanaan. Tampak megah dan  cukup besar. Terlhat tampak muka ,  samping dan penampang masjid lengkap dengan kubah yag cantik.

img-8417-59109125769773425cc94a2f.png
img-8417-59109125769773425cc94a2f.png
Di sudut dinding yang lain , digantung dua buah karpet berukuran sedang .  Satu bergambarkan masjidil Haram dan yang lain berhiaskan kaligrafi ayat kursi. Sebuah jam menunjukan waktu-waktu sholat juga ada di sampingnya.

img-8418-59109141b37e61b35cce64dc.png
img-8418-59109141b37e61b35cce64dc.png
Di pojok lain dinding, digantungkan laporan keuangan masjid berisi daftar hasil sumbangan setiap  jumat.  Di sebelahnya adalagi daftar sumbangan untuk dana pembangunan masjid lengkap dengan nama, asal negara dan jumlah sumbangan. Penyumbanganya berasal dari  Pakistan, Bangladesh, Amerika , Turki, Ghana, Afghanistan dan tentunya tuan rumah Jepang.  Sayang belum ada yang dari Indonesia?

img-8428-591091525697730a1b5c4abd.png
img-8428-591091525697730a1b5c4abd.png
Okinawa Masjid Rahmatallil Alameen”  ,, di beranda terdapat nama masjid ini. Cukup panjang dan mengagumkan . Di atasnya tertuls shalawat nabi dengan huruf hijaiyah sementara gambar kabah ada di pojok kanan bawah.

img-8438-59109184b37e61e274ce64d8.jpg
img-8438-59109184b37e61e274ce64d8.jpg
Di beranda ini juga terdapat informasi mengenai sejarah masjid yang sekarang ada di Okinawa termasuk gambar-gambar tentang masjid yang akan dibangun. Beberapa foto mengani kegiatan uag secara rutin dilaksanakan di tempat ini juga dipajang selain  Informasi mengenai makanan halal di kawasan Okinawa.

img-8433-591091a3999373f86a349dfa.png
img-8433-591091a3999373f86a349dfa.png
Masjid ini merupakan satu-satunya masjid yang ada di Okinawa dan dibangun pada tahun 2013.  Sangat sedikit sekali pemeluk agama Islam di Okinawa , namun sholat 5 waktu tetap berjalan dengan rutin di masjid yang terbuat dari peti kemas ini. Hanya waktu sholat jumat saja masjid ini lumayan ramai dikunjungi.

img-8435-591091baf09673340dfa17af.png
img-8435-591091baf09673340dfa17af.png
Masjid peti kemas ini memang merupakan bangunan sementara dimana  proses pembangunan masjid yang permanen sesuai dengan cetak biru yang di tempel di dinding tadi masih dalam proses, baik proses pengumpulan dana maupun proses perijinannya.  Pengurus masjid ini adalah orang Jepang yang bernama  Yamazato, yang kebetulan  bekerja di perusahaan arsitektur yang ikut merancang dan kemudian diharapkan membangun Okinawa Masjid.

Ketika meninggalkan masjid, lampu-lampu pun saya matikan dan dengan berjalan santai menuju halte bus di Rumah Sakit Universita Ryukyu saya pun berharap semoga kelak di Okinawa akan ada sebuah masjid permanen yang megah dan indah bernama masjid Rahmatallil Alameen!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun