Setelah sejenak pleserian ke luar kota , yuk kembali ke Dublin, ibu kota Irlandia yang selalu memikat dengan bir, wiski dan tentu saja bangunan-bangunan tua nya. Salah satu bangunan yang bahkan dinobatkan sebagai bangunan paling tua di Dublin adalah Christ Church Cathedral yang lokasinya bahkan juga di bagian kota yang sudah ada sejak jaman abad pertengahan.
Sebenarnya tujuan wisata kita hari ini adalah berkunjung ke Dublin Castle, ketika berjalan kaki di kawasan dekat Dublin City Hall, kita harus menyusuri terlebih dahulu Lord Edward Street sebelum akhirnya bertemu dengan sebuah katedral yang tampak antik, megah , dan tentu saja cantik.
Ternyata katedral ini bernama “Christ Church Cathedral” yang selain berfungsi sebagai tempat ibadah juga menjadi daya tarik utama wisata di Dublin. Menara, lonceng, jendela-jendela besar dengan kaca patri dan ornamen-ornamen yang indah menjadi ciri khas katedral tua lengkap ada disini. Dan dengan perlahan saya menyebrang Fishamble Street untuk masuk ke halamannya yang cukup luas.
“Christ Church Cathedral (Ardteampall Chriost ) The Cathedral of Holy Trinity founded ca 1030 Church of Ireland Anglican Episcopalian”. Sebuah papan nama menjelsakan baik nama, tahun didirikan dan juga aliran keagamaan katedral tua ini. Di bawahnya tertulis jadwal misa dan gambar anak panah yang menunjukan pintu masuk.
Berjalan mengikuti anak panah, sampailah kita di halaman gereja dimana semacam tempat galian arkeologis yang diberi rantai pembatas. Pengunjung tidak di perbolehkan masuk ke tempat yang permukaan tanahnya lebih rendah sekitar satu meter dan kelihatannya juga hanya reruntuhan bangunan tua.
Di depan pintu masuk utama katedral tertera harga tiket masuk yaitu 6 Euro per orang, sedangkan di papan tulis kecil di di bagian pojok pintu ada lagi tulisan dari kapur warna warni.
“Guided Cathedral Crypt & Tearsury: berikut harga dan waktu waktu tur.
Ketika masuk ke beranda kecil, di sebelah kanan ada pintu yang tertutup dan ternyata menuju ke bagian dalam gereja. Ini adalah tempat pintu masuk bagi yang ingin beribadah. Sedangkan kalau kita belok ke kiri ada sebuah tangga yang menuju lantai atas, mungkin ini adalah pintu masuk bagi yang ingin berwisata?
Di dinding terdapat sebuah prasasti dari marmerl dengan patung dada seorang pria yang berada di atas relief yang menggambarkan tiga orang wanita dan seorang anak kecil . Relief ini kemudian diapit lagi oleh relief sepasang anak lelaki. Di bawahnya ditulis dalam Bahasa Latin tentang nama si patung dada yaitu Thomas Prior, yang merupakan alumni Trinity College dan juga pencetus Royal Dublin Society.
Karena tidak jadi masuk dan berwista ke dalam gereja , saya kembali ke halaman dan kali ini melihat sebuah kursi kayu berwarna hitam. Maksud hati ingi sejenak duduk di situ tetapi sayangnya ada sesorang yang terlihat sedang tidaur sambil menyeliuti wajah dan seluruh badannya. Barangkali seorang tunawisma. Namun setelah didekati ternyata hanya sebuah patung.!
Ternyata walaupun tidak jadi berwisata ke dalam gereja dan ruang bawah tanahnya yang terkenal, saya malah berjumpa dengan gelandangan abadi di halaman Christ Church Cathedral ini.
Dublin Maret 2017
Foto-foto: taufikuieks
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya