Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Horas Non Numero: Salam Batak ala Irlandia

9 April 2017   08:24 Diperbarui: 10 April 2017   01:00 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau dalam beberapa hari di Dublin sebelumnya hanya jalan-jalan di dalam kota saja, maka minggu siang ini,  pelesirannya   sedikit jauh keluar kota. Tujuannya Powerscourt House & Gardens yang terletak di kawasan Enniskerry, Wicklow.  Jaraknya juga hanya sekitar 22 km di sebelah selatan kota Dublin.  

img-4257-58e98848a123bd6e03d3ec10.png
img-4257-58e98848a123bd6e03d3ec10.png
“Powerscourt Hause & Gardens Entrance”,  sebuah papan dengan logo warna hijau berlas  putih dengan gambar  seekor kuda sembrani menjadi awal wisata di puri yang terlihat megah nan cantik ini.  Sebuah istana  di tengah alam pedesaan yang hijau lengkap  dengan lapangan golf di dekatnya memang merupakan perpaduan yang nyaris sempurna untuk sebuah anjangsana di akhir pekan.

022-58e989060223bd6979a063d4.png
022-58e989060223bd6979a063d4.png
Setelah membeli tiket,  tujuan pertama adalah melihat teman-taman indah yang ada di belakang gedung.  Sebuah leaflet berisi denah dan panduan akan menemani jelajah kali ini. Tinggal lihat denah dan membaca keterangan yang ada . 

Di bagian belakang gedung terdapat halaman yang luas  berlantaikan tanah berkerikil.   Dari sini kita bisa melihat jauh ke taman yang hijau serta air mancur, patung dan pepohonan yang diatur dengan tata letak yang menawan.  Kemana saja mata memandang yang ada hanya pemandangan yang menawan, Dan Puri  Powerscourt yang megah sebagai latar.

020-58e9893cc9afbdff048b4567.png
020-58e9893cc9afbdff048b4567.png
Dari halaman belakang ini, saya menuruni puluhan anak tangga dengan  hiasan patung-patung berbentuk malaikat, anak-anak, maupun hewan,  Di kejauhan , di lapangan rumput yang juga memiliki kontur menurun, anak-anak berlarian dan kemudian berguling-guling ke bagian yang lebih rendah.

017-58e9897eef9273bd6e98d47e.png
017-58e9897eef9273bd6e98d47e.png
“Italian Garden” demikian lah nama taman yang sedang dinikmati keindahan dan keasriannya ini.  Sejauh mata memandang , hijau rerumputan,  pepohonan dan bebungaan aneka warna yang dirancang membentuk pola geometris yang mempesona memanjakan mata siapapun yang melihatnya.   

Menurut informasi  rumah besar beserta taman-taman yang luas ini dibangun pada tahun 1730. Namun sebelumnya di tempat yang sama sudah berdiri sebuah puri tua dari jaman abad pertengahan.  Puri inilah yang kemudian ditransfomasikan menjadi Powerscourt House yang sekarang ini. Pemiliknya pada saat itu adalah seorang Bangsawan yang bergelar  Viscount of Powerscourt.

Kami terus menuruni anak tangga sambil membaca kisah sejarah kompleks ini.  Disini ada sebuah air mancur dengan hiasan dua buah patung telanjang.   Di dinding terdapat pahatan berbentuk lingkaran dengan delapan buah garis yang memberi kesan bahwa lingkaran tadi adalah citra sang surya. Di dalamnya tergambar relief seorang lelaki berambut panjang.   

026-58e989c5b37e61d90f84093b.png
026-58e989c5b37e61d90f84093b.png
“Horas Non Numero  Nisi Serenas”, Kata-kata dalam Bahasa Latin  tertulis pada plakat dari kuningan yang ada di bawah relief lingkaran. Dan dibawanya ada sebuah jam matahari dengan sebuah jarum dan angka-angka romawi.  Terjemahan Bebas Kata Latin mungkin “Aku tidak menghitung jam kecuali yang damai”.

019-58e98a1f36937307058b4567.png
019-58e98a1f36937307058b4567.png
Berjalan terus menuruni lembah, dikejauhan ada sebuah danau berair biru tenang.  Sebuah air mancur ada di tengah-tengahnya dan patung sepasang kuda sembrani menghiasi tepian danau. Sekilas, semuanta tampak sempurna, baik keindahan, tata letak, maupun kesimetrian taman-taman ini.

032-58e98a4f4323bde7038b4567.png
032-58e98a4f4323bde7038b4567.png
Keindahan danau berair mancur ini tampak lebih jelas ketika kita berjalan mendekatinya.  Dengan langkah perlahan saya berjalan mengelilinginya sambil memperhatikan bentuk patung yang menjadi dasar air mancur di tengah danau. Patung seorang wanita yang sedang berlutut dan mendukung bejana yang terus memancarkan air di kepalanya.

033-58e98a92b37e61a80f84093b.png
033-58e98a92b37e61a80f84093b.png
Dari seberang danau, kita juga dapat menikmat ipemandangan taman dengan sudut keindahan yang berbeda. Danau dan airmancur menjadi latar depan sedangkan tangga dan patung serta bangunan utama puri menjadi latar belakang yang megah.

036-58e98b0b6ea8347f048b4567.png
036-58e98b0b6ea8347f048b4567.png
Saya terus mengelilingi danau dan sampai ke jalan menuju ke Japanese Gardens.  Saya hanyas semmpat menuruni jalan setapak dan juga lorng-lorng yang bagaikan labirin di taman ini sebelum akhirnya kembali ke tepian danau dan berjalan terus mengilinginya.

Di sebuah kursi taman, sambil duduk dan meperhatikan suasana di sekitar, saya melanjutkan membaca mengenai sejarah Powerscourt House & Gardens ini.   Walau mulai dibangun pada 1730an, rumah besar yang memiliki 68 kamar serta taman-tamannya baru selesai pada 1741. Namun keturunan sang bangsawan yaitu Viscount Powerscourt yang ke IX, akhirnya harus menjual kompleks ini kepada keluarga Slazenger pada 1961.  Gedung besar ini sekarang juga dilengkapi dengan cafe, toko souvenir dan juga sebuah Museum Boneka yang disebut Tara’s Palace.

022-58e98be636937374058b4567.png
022-58e98be636937374058b4567.png
Hari sudah menunjukan sekitar pukul 3 sore. Perjalanan belum berakhir, namun kisah tentang Powerscourt dan jam mataharinya yang bertuliskan Horas Non Numero Nisi Serenas tetap menghibur hati.  Horas !   seorang teman mengucapkan salam ala  Batak, walaupun berada  jauh  di Irlandia!

Dublin,  Maret, 2017

Foto-foto: Taufikuieks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun