“Kayak kakek-kakek saja”,ini adalah komentar kolega dan teman-teman yang sering secara tidak sengaja melihat saya membawa atau memakai minyak kayu putih di berbagai kesempatan. Namun apa mau dikata, kecintaan akan minyak kayu putih memang sudah terbawa sejak kecil hingga saat ini. Singkatnya hidup dan tumbuh bersama kayuputih dari ayunan hingga tua. He he.
Jujur saja banyak teman dan orang yang mengakui kemanjuran minyak kayuputih, namun ada yang kurang suka aromanya yang identik dengan bayi atau kakek-nenek. Namun secara tidak sengaja ketika anjangsana di acara Kompasianival yang baru lalu di gedung SMESCO, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, saya mampir ke stand Minyak Kayu Putih Cap Lang.
Ternyata disini dipamerkan beberapa inovasi baru minyak kayuputih. Temanya juga lebih menggigit yaitu aromatherapy. Nuansanya lebih keren seperti minyak dan parfum merek terkenal. Di tempat inilah diperkenalkan beberapa aroma dengan kegunaannya masing-masing. Di tempat ini sempat juga mejeng bersama botol-botol kayuh putih tadi
Aroma yang klasik adalah ekaliptus, orijinal dan memang artinya kayu putih, bisa dipakai sepanjang hari sebagai Pure Relieving you Therapy untuk solusi saat muncul gejala masuk angin. Sedangkan inovasi baru ada pada 3 aroma lainya yaitu aroma green tea sebagai Brighten your Moodtherapy yang membuat kita tampil lebih fresh, lalu Aromatherapy Rose sebagai MoodBoostherapy disaat banyaknya deadline pekerjaan, dan sebagai penutup hari adalah Aromatherapy Lavender sebagai Calm and Relaxation Therapy agar pikirannya jadi lebih tenang dan tidur lebih nyenyak.
Minyak kayu putih ini, terutama yang klasik ekaliptus selalu menemani kemana saja saya pergi, bahkan ketika mengembara ke pelosok dunia. Salah satu pengalaman yang menarik adalah ketika berkunjung ke Kazan di Republik Tatarstan dimusim dingin beberapa tahun yang lalu.
Memasuki stasiun dan setelah membeli tiket seharga 15 Ruble berupa token, penumpang yang membawa tas harus memasukan tas nya melewati mesin X-Ray. Sebagaimana biasa saya selalu membawa kamera di dalam tas. Dan ternyata setelah itu, seorang petugas keamanan atau polisi memanggil dan membuka tas terebut.
Setelah itu, ditanyakan juga paspor dan kemudian ditanyakan banyak hal dalam bahasa Russia yang tidak saya mengerti. Karena hanya bisa menjawabm Nyet yang artinya Tidak, akhirnya kami pun dibebaskan tanpa mengetahui sesungguhnya apa yang terjadi.
Setidaknya minyak kayu putih tadi dapat menjaga saya tetap hangat dimana aroma dan kehangatan menjadi satu di ibu kota republik Tatarstan
Facebook: taufikuieks
Twitter: @taufikuieks
Foto-foto: Dokumentasi pribadi
Jakarta, November 2016
Foto-foto: dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H