Ketika menuruni anak tangga  terpampang  keindahan tata letak tangga  putar dari sudut lain. Semuanya tetap memberikan keindahan dan rasa magis tersendiri yang menyentuh relung jiwa yang paling dalam.
Waktu sholat azhar telah tiba. Â Mushollah yang ada di sudut lantai dasar sekilas terlihat cantik dan megah. Â Kaca lebar memberikan pemandangan luas ke halaman muka menara. Sebuah pendingin udara yang besar juga ada di ruangan mungil ini. Namun sayang sekali, dinding yang retak terlihat mencolok. Â Sajadah merah yang membentang terasa sedikit kotor karena banyak debu. Â Lantai marmernya juga tampak sebagian sudah sudah rusak dan kotor. Ruangan terasa sangat panas karena AC Â sudah tidak bekerja. Singkatnya ruangan ini seakan-akan sudah lama tidak ada yang mengurus dan merawat.
Kembali masuk ke ruangan megah di lantai dasar. Kali ini lebih terlihat betapa merananya mahkota puteri ini.  Lantai terlihat sedikit becek karena hujan mulai turun membasahi Bakauheni.  Langit-langit terlihat banyak yang bolong-bolong dan bekas bocor.  Dan keretakan  di dinding, tangga dan bagian-bagian lain tampak sangat kasat mata.!
Perjalanan dilanjutkan dengan menuju ke halaman belakang menara dimana  dengan leluasa pengunjung dapat memandang keindahan pelabuhan Bakauheni, Sebuah tugu dengan bola dunia di atasnya juga menambah manisnya suasana .  Â
Walau diiringi hujan rintik-rintik rancaknya alam ujung selatan pulau Sumatera yang dilengkapi dengan kemegahan Menara Siger tetap memberikan kenangan yang manis dari sebagian kisah pengembaraan yang panjang . Hidup memang sebuah perjalanan. Dan nikmati saja kejutan-kejutan yang disajikan!
Bakauheni, Awal Oktober 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya