Walau telah sering sekali melewati stasun Bekasi selama puluhan tahun, baru kali ini saya menjejakan kaki ke peronnya. Dan kali ini dengan tujuan untuk naik Commuter Line menuju ke stasiun Rawa Buntu. Dalam beberapa bulan terakhir ini, Saya memang sudah mulai jatuh cinta pada jalur kereta yang dulu bernama kereta api JABODETABEK ini. Namun belum pernah sampai ke stasiun Bekasi.
img-6032-57da640bc523bd914691c00c.png
Memasuki peron, suasana sudah cukup ramai. Namun keberangkatan kereta berikutnya belum diketahui kapan. Penumpang kian lama kian banyak yang menunggu daan akhirnya setelah diumumkan bahwa kereta aan berangkat dari platform 3 , penumpangpun mulai bersiap-siap menepi dan naik kereta yang akan datang sebentar lagi.
img-6033-57da6422597b611048616887.png
Dalam perjalanan kereta yang seharusnya menuju ke Jakarta Kota ternyata dioperasikan hanya sampai stasiun
Manggarai. Alasannya karena terjadi kepadatan lalu lintas di jalur menuju Stasiun Jakarta Kota. Wah kereta api juga bisa macet yah.
img-6036-57da6441d27a614c64307640.png
Seletah melewati beberapa stasiun seperti , Kranji, Rawa Bebek, Cakung, Klender, dan Jatinegara, akhirnya kereta pun sampai dan berhenti di stasiun Manggarai. Kereta ini akan kembali ke Bekasi. Penumpang arah ke Kota pindah kereta disini untuk naik kereta yang berasal dari Bogor. Demikian juga saya pindah disini untuk naik kereta yang menuju ke Tanah Abang via Sudirman..
img-6040-57da645d5897734447007aa5.png
Karena kurangnya petunjuk, saya sempat sedikit bingung dimana harus menunggu kereta yang ke Tanah Abang. Ahirnya setelah bertanya ketemu juga platform 5 . Ya di salah satu stasiun terbesar dan tersibuk di Jakarta ini, untuk pindah jalur, penumpang diharuskan menyebrang rel kereta. Tentunya pengaturan seperti ini membuat keadaan kurang aman dan frekusensi kereta tidak bisa terlalu banyak.
img-6041-57da647140afbda2471d90d4.png
“Assalamualaikum”, sesorang tiba-tiba saja menegur dan menyapa. Tidak disangka di tengah keramaian dan kesibukan stasiun Manggarai, kita bisa bertemu dengan seorang sobat yang ternyata adalah Bang Thamrin Sonata. Beliau mengenakan baju batik dan bercerita akan pergi ke kawasan Tebet. . Beliau juga bercerita sering kali memanfaatkan jasa Commuter Line ini karena jauh lebih cepat daripada menggunaan kendaraan lain.
img-6044-57da6498d27a61fa6330763f.png
Kami bercakap-cakap sebentar sebelum akhirnya berpisah mengambil kereta masing-masing. Bang Thamrin yang kearah Depok, Saya ke arah Tanah Abang. Kereta ke Tanah Abang cukup ramai. Namun hanya beberapa saat saja saya sudah tiba dan harus pindah lagi untuk naik kereta ke arah Serpong .
Stasiun Tanah Abang lebih modern dibandingkan stasiun Manggarai. Setidaknya penumpang tidak diharuskan menyebrangi rel untuk pindah kereta. Kita hanya harus naik tangga dan kemudian turun lagi di jalur sesuai tujuan.
img-6047-57da64b1519373004185a99d.png
“Prasasti Peringatan Untuk mengenang tiga syuhada kereta api Darman Prasetyo {Masinis) , Agus Suroto (Asisten Masinis) Sofyan Hadi (Teknisi) Sebagai penghargaan dan penghormatan tinggi atas pengorbanan luar biasa semasa hidup merekadalam tragedi kecelakaan kereta api listril no KA1131 pada 9 Desember 2013 di perlintasan kereta api Pondok Betung Bintaro. Kita Bekerja untuk mengingat kemarin memperbaiki hari ini dan demi masa depan”. Demikian kata-kata yang terdapat pada sebuah prasasti yang terdapat di stasiun Tanah Abang ini.
img-6048-57da64ce5193733a4185a99c.png
Saya turun menuju ke platform. Kereta arah Serpong belum tahu kapan berangkat . Namun penumpang yang menunggu lumayan ramai. Bahkan ada serombongan calon penumpang yang menunggu sambil duduk di lantai sekaligus menikmati menikmati nasi bungkus makan siang.
img-6055-57da64f10f937344456eb163.png
Setelah menunggu sekitar 15 menit, kereta pun tiba dan perjalanan dilanjutkan menuju ke stasiun Rawa Buntu. Perjalanan berjalan lancar dan ketika pulangnya Saya mengambil awal perjalanan dari stasiun Serpong menuju ke Pal Merah. Kereta api sudah menunggu , masih sepi penumpang dan terlihat dua orang karyawan yang sedang asyik membersihkan gerbong. Bahkan sampai kereta berjalan menuju ke Rawa Buntu. Petugas pembersih pun turun di sini.
Sesampainya di Stasiun Pal Merah. Suasananya sangat berbeda. Stasiun ini tidka kalah megahnya dengan stasiunn di negara-negara maju. Ada lift dan eskalator alias tangga jalan untuk menuju ke concourse. Dan yang jelas dari Pal Merah ini, kita bisa pindah ke Trans Jakarta untuk melanjutkan perjalanan kemana saja di seantero ibukota. Seandainya jalur angkutan massal berbasis rel lebih banyak lagi jalur dan stasiunnya tentunya akan membantu masyarakat dalam bepergian menggunakan moda angkutan yang lebih handal dan bebas macet. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya