Singkatnya kesan “Jepang masih di Palembang, Belanda di Lampung sudah kabur” yang menggambaraan kejamnya orang Jepang sama sekali akan pupus terkikis oleh keramahan dan ketulusan rakyat yang kita temui.
Jadi yang terkenal kejam dan bengis sesungguhnya adalah tentara Jepang yang sedang dalam kondisi perang saat itu. Sedangkan kesopanan dan budaya menghormati tamu masih sangat terjaga di tengah kemajuan teknologi yang ada. Hal ini juga masih bisa diperhatikan dalam adegan saling membungkuk antara penumpang dan pramugari yang terjadi dalam penerbangan dari Haneda ke Soekarno-Hatta. Adegan saling membungkuk ini hanya berakhir bila yang dipandang lebih tua berhenti membungkuk terlebih dahulu. He he.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H